Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

January 31, 2008

GEMBALA HIDUP KITA

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku (Mazmur 23:4)


Sadar atau tidak, setiap orang mempunyai gembala dalam hidupnya.
"Gembala" dalam arti sesuatu yang menggerakkan, memotivasi,
mengarahkan, dan memengaruhi pola pikir, prioritas, perilaku, dan
keputusan-keputusan dalam hidup seseorang. Gembala itu bisa berwujud
uang, jabatan, popularitas, tokoh yang dikagumi, bisa juga akar pahit
atau pengalaman traumatis di masa lalu.

Sesungguhnya, hal-hal tersebut bukanlah gembala yang baik. Sebaliknya
malah akan menjerumuskan dan mencelakakan; baik diri sendiri maupun
orang lain. Tidak sedikit tragedi di dunia ini yang dipicu dan dipacu
orang-orang yang hidupnya dikendalikan oleh uang atau jabatan,
misalnya.

Gembala yang baik adalah Tuhan sendiri. Ini yang dialami dan dihayati
oleh Daud. Daud sungguh-sungguh merasakan Tuhan membimbing, menuntun,
dan memeliharanya. Ia memang tidak selalu bergelimang kesuksesan. Ia
pun kerap hidup dalam kesulitan; pernah dibenci setengah mati dan
dikejar-kejar oleh Saul (1Samuel 19), pernah dikudeta oleh Absalom,
anaknya, dan terlunta melarikan diri (2Samuel 15). Namun, Daud
merasakan betapa Tuhan tidak pernah jauh darinya. Pun dalam saat-saat
tergelap hidupnya, saat-saat kritis. Tuhan mencukupkan segala
kebutuhannya. Tuhan membimbingnya ke jalan yang benar. Tuhan
menyegarkan jiwanya. Ia sungguh merasakan jejak-jejak kasih dan
pemeliharaan Tuhan dalam setiap jengkal hidupnya.

Bagaimana dengan kita? Pertanyaan penting yang perlu kita renungkan
adalah; apakah Tuhan sudah menjadi gembala dalam hidup kita, sebagai
prioritas dan dasar dari segala tindakan kita?

JIKA TUHAN YANG MENJADI GEMBALA HIDUP KITA
JALAN CURAM DAN BERLIKU PUN TAK PERLU KITA TAKUTKAN

Mazmur 23:1-6

1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia
membimbing aku ke air yang tenang;
3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak
takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu,
itulah yang menghibur aku.
5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur
hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Read more...

January 30, 2008

"GETAR" TUHAN

Nats: Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun sujud di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang berdosa" (Lukas 5:8)


Pernah tersetrum listrik? Bagaimana rasanya? Maukah Anda mengulangi?
Tidak bukan? Itu wajar. Namun, bagaimana bila yang Anda alami adalah
"tersetrum" Tuhan?

Seusai mengajar dari atas perahu, Yesus menyuruh Simon bertolak ke
tempat yang lebih dalam dan menangkap ikan. Seketika nelayan kawakan
ini memprotes, tetapi akhirnya ia patuh. Hasilnya? Mukjizat.
Perahunya penuh ikan hingga hampir tenggelam. Lalu ada satu hal
menarik yang terjadi dalam diri Simon. Ia menyadari ketidaklayakannya
untuk mengalami rahmat itu.

Mengalami mukjizat justru membuat Simon mengakui keadaannya sebagai
orang berdosa. Biasanya jika seseorang mengalami mukjizat, ia merasa
senang bahkan sangat bangga. Namun, Simon justru gentar. Pengalaman
dengan Yesus sungguh membuatnya terpesona sekaligus takut. Katanya,
"Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang berdosa"
(ayat 8). Pergikah Yesus? Tidak. Yesus justru mengundang Simon untuk
lebih dekat kepada-Nya. Bahkan sangat dekat. Yesus ingin mengubahkan
Simon -- yang menyadari bahwa dirinya tidak layak -- menjadi Petrus
yang akan "menjala" manusia-manusia lain dengan "jala" rahmat Tuhan.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah tergetar karena karya
Tuhan? Mungkin pernah, bahkan sering. Permasalahannya, apa yang
menjadi buah dari getaran itu? Rasa bangga dan pongah rohani sembari
membanding-bandingkannya dengan pengalaman orang lain? Atau, justru
sebaliknya: kerendahan hati yang menebarkan rahmat Tuhan bagi semua
orang? Mari temukan mana yang sepantasnya kita rayakan.

AMBILLAH WAKTU UNTUK MENEMUKAN RASA DAMAI,
DAYA ILAHI, DAN RASA CINTA

Lukas 5:1-11

1. Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret,
sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman
Allah.
2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya
telah turun dan sedang membasuh jalanya.
3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon,
dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari
pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon:
"Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk
menangkap ikan."
5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja
keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau
menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah
besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu
yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu
datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan
ikan hingga hampir tenggelam.
8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan
Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini
seorang berdosa."
9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub
oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang
menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut,
mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat,
merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Read more...

January 29, 2008

SEPERTI ANJING MATI

Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang (2 Samuel 9:13)

Namanya Mefiboset. Ia timpang karena terjatuh dari gendongan
pengasuhnya saat berusia lima tahun. Selanjutnya ia dibesarkan di
Lodebar, sebuah tempat yang tandus tanpa padang rumput. Sungguh cocok
dengan kondisi hidupnya. Ia meratap dengan menyebut dirinya seperti
anjing mati, binatang najis yang telah kehilangan nyawa (ayat 8).

Suatu saat, Daud, raja Israel dan sahabat ayahnya, memanggilnya ke
istana. Mengingat kasih dan persahabatannya dengan Yonatan, ayah
Mefiboset, Daud memperlakukan Mefiboset sebagai salah seorang
anaknya. Harta milik dan hak-hak pria timpang itu dipulihkan.
Selanjutnya Mefiboset menetap di Yerusalem, kota damai sejahtera, dan
senantiasa makan sehidangan dengan raja.

Mefiboset mewakili kita semua, orang-orang yang timpang akibat dosa.
Kita terbuang dari hadapan Tuhan dan tinggal di Lodebar, menjalani
kehidupan yang gersang tanpa pengharapan. Seperti Mefiboset, kita
juga tak ubahnya anjing mati karena upah dosa adalah maut.

Tindakan Daud, di sisi lain, secara kuat menggambarkan anugerah
Allah. Allah menebus kita dari dosa bukan karena perbuatan baik kita,
melainkan semata-mata karena kasih-Nya yang besar. Dia mengangkat
kita sebagai anak-Nya dan memberi damai sejahtera. Dan kita diizinkan
untuk makan sehidangan dengan-Nya, bersekutu dengan Raja segala raja,
dan memperoleh kehidupan yang kekal!

Anugerah Allah mendatangkan perubahan hidup yang sangat drastis. Atas
semuanya itu, kita patut menjalani kehidupan baru ini dengan penuh
sukacita dan ucapan syukur.
2Samuel 9:1-13

1. Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari
keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh
karena Yonatan."
2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama
Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya:
"Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang
tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya
kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih
ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada
raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah
Makhir bin Amiel, dari Lodebar.
6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia
sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah
hamba tuanku."
7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab
aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan,
ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul,
nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini,
sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
9. Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata
kepadanya: "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik
seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.
10 Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu
dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu
tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap
makan sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas orang
anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.
11 Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan melakukan
tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan
Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak
raja.
12 Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang
bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah
hamba-hamba Mefiboset.
13 Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap
makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.

Read more...

January 28, 2008

RASA MALU

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa
(Lukas 15:18
)


Bagi orang Jepang, rasa malu atas kesalahan dan kegagalan yang mereka
alami bisa tampak sebagai masalah yang begitu besar. Oleh karena itu,
demi menghapus rasa malu semacam ini, mereka berani melakukan
tindakan harakiri (bunuh diri).


Dalam setiap hidup kita, rasa malu dan sesal pasti akan muncul saat
kita menyadari telah salah melangkah atau mengalami kegagalan.
Perumpamaan tentang anak hilang yang diberikan oleh Tuhan Yesus
memberi kekuatan dan keberanian kepada kita.

Setelah si anak hilang menyadari kesalahannya, ia sungguh merasa malu
dan menyesal. Malu pada orang-orang yang mengenalnya, malu pada
masyarakatnya, terutama malu pada keluarganya, khususnya pada sang
ayah yang pernah ia sakiti. Rasa malu yang begitu menguasai bisa saja
membuatnya putus asa dan ingin mengakhiri hidup. Namun, apakah yang
dapat kita pelajari dalam perumpamaan ini? Si anak hilang tidak
berhenti pada rasa malu dan sesal saja. Ia mempunyai keberanian untuk
mengakui segala dosanya. Ia berani melawan rasa malunya dengan pulang
dan menghadapi bapanya. Dengan segala risikonya. Ia pulang dengan
hati yang siap menerima konsekuensi atas kesalahannya, bahkan jika ia
harus kehilangan status sebagai anak.

Terkadang rasa malu atas kesalahan kita tak tertahankan. Namun, kita
memiliki Bapa surgawi yang penuh kasih dan mau mengampuni. Mari kita
beranikan diri untuk datang kepada-Nya dengan pertobatan, Dia siap
menerima kita kembali dan memulihkan kita dari keterpurukan --NDA

BERHENTILAH MENYESAL
ATAU ANDA AKAN KEHILANGAN HIDUP ANDA

Lukas 15:11-24

11. Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak
laki-laki.
12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku
bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya
membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh
bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia
memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan
di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri
itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi
makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya
kepadanya.
17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya
orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku
di sini mati kelaparan.
18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap
bapa,
19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku
sebagai salah seorang upahan bapa.
20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia
masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya
oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu
merangkul dan mencium dia.
21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap
sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak
bapa.
22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa
ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan
kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan
marilah kita makan dan bersukacita.
24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia
telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka
bersukaria.

Read more...

January 27, 2008

JANGAN REMEHKAN!

Sadarlah dan berjaga-jagalah! (1Petrus 5:8)

Banyak hal besar berawal dari hal kecil. Kebakaran hutan tidak jarang
berawal dari sebuah puntung rokok menyala yang dibuang sembarangan.
Tawuran yang melibatkan dua fakultas di sebuah perguruan tinggi tidak
jarang berawal dari "tatap-tatapan" dua mahasiswanya. Para pendaki
gunung tahu persis, tantangan yang paling merepotkan mereka bukan
jalanan terjal atau jurang curam, tetapi kerikil-kerikil kecil yang
masuk ke kaus kaki mereka.
Begitu juga dengan dosa. Jangan bermain-main dengan dosa sesepele apa
pun. Sebab, "yang kecil" itu justru bisa menjadi pintu masuk "yang
besar". Narkoba tidak jarang awalnya adalah kebiasaan merokok, dan
kebiasaan merokok awalnya dari coba-coba sebatang dua batang rokok.
Perzinaan atau pemerkosaan tidak jarang berawal dari film porno.
Pembunuhan sadis tidak jarang berawal dari ucapan yang mengejek.

Hal ini juga terjadi pada Raja Salomo. Siapa tidak kenal Salomo, Raja
Israel yang terkenal bijaksana? Kerajaan Israel mencapai puncak
keemasan ketika berada di bawah pemerintahannya. Betul, kerajaannya
adalah warisan Daud, ayahnya, tetapi kita tidak dapat memungkiri
kehebatan Salomo dalam menangani masalah-masalah kenegaraan.
Tragisnya, kebesaran Salomo justru kandas karena ia tidak tahan
menghadapi "godaan" istri-istrinya. Bacaan kita mencatat akhir tragis
perjalanan Salomo.

Dalam segala keadaan, selalu mawas diri itu perlu. Seperti apa yang
dikatakan Rasul Petrus, "Sadarlah dan berjaga-jagalah!" (1Petrus
5:8). Jangan karena merasa bahwa sesuatu itu hanya masalah "kecil",
lalu kita membiarkan diri dijerat olehnya.

1Raja 11:1-9

1. Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di
samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon,
Edom, Sidon dan Het,
2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman
kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan
merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya
mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati
Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga
ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada
TUHAN.
4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu
mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak
dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud,
ayahnya.
5 Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan
mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
6 dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia
tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
7 Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi
Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah
timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani
Amon.
8 Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang
asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban
sembelihan kepada allah-allah mereka.
9. Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab
hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang
telah dua kali menampakkan diri kepadanya,

Read more...

BAPA YANG RINDU

Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini .... Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga (Kejadian 28:16,17)
Menimang dan bercanda dengan anak-anak adalah sukacita yang tak
tergantikan. Namun, betapa sulitnya menemukan momen itu lagi saat
anak-anak sudah bisa berjalan dan berlari. Jika mereka merasa nyaman
dengan situasi sekitar, mereka akan berlari riang ke sana kemari.
Dan, jangan harap bisa menggendong mereka di saat-saat seperti itu!
Mereka akan berusaha membelot dan melepaskan diri sekuat tenaga dari
pelukan kita.
Suatu malam, ketika anak-anak saya sedang bermain, tiba-tiba listrik
padam. Seluruh rumah gelap gulita. Suasana hening mencekam. "Papa!
Papa di mana?" teriak anak-anak saya ketakutan. "Tenang, Papa di
sini," kata saya sambil segera memeluk dan menggendong mereka.
Pelukan tangan yang mungil dan degupan jantung mereka terasa jelas.
Kedekatan dan keintiman seperti inilah yang saya dambakan.

Kisah pelarian Yakub dari Barsyeba ke Padan Aram menggambarkan
kontras yang menarik. Pintu rumah ayahnya tertutup karena dendam dan
amarah Esau yang berniat membunuhnya (Kejadian 27:42). Namun, pintu
gerbang surga (28:17) terbuka untuk Yakub. Perhatikan sapaan lembut
penuh kasih Allah Abraham, neneknya, dan Allah Ishak, ayahnya (ayat
13), serta janji berkat dan penyertaan yang luar biasa bagi Yakub, si
penipu (ayat 13-15).

Dunia dengan segala keasyikannya sering membuat kita terlena dan lupa
kepada Sang Pemberi Berkat. Ketika "listrik padam", baru kita
menyadari kehadiran Bapa yang merindukan kita. Yakub memberikan
respons positif terhadap pernyataan Allah yang dahsyat (ayat 17). Ia
mendirikan tugu (ayat 18), akan mendirikan rumah Allah serta memberi
perpuluhan (ayat 22). Bagaimana dengan kita?

Kejadian 28:10-22

10. Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
11 Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena
matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak
di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu
membaringkan dirinya di tempat itu.
12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga
yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat
Allah turun naik di tangga itu.
13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah
TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat
engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada
keturunanmu.
14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan
engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan
selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi
akan mendapat berkat.
15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi
engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau
kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau,
melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
16. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia:
"Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak
mengetahuinya."
17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini
tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang
dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu
dan menuang minyak ke atasnya.
19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan
melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku
roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN
akan menjadi Allahku.
22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah
Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan
selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Read more...

January 08, 2008

Dari suatu masa


Ku ceritakan nanti padamu di suatu masa:
berkejaran dengan keinginan yang ganjil
ternyata melelahkan
dan aku berlutut lelah
mengunci pintu kamar dan tak ingin lapuk
duduk menunggu
dalam lukisan yang tak pernah lengkap.

Di suatu masa adakah kita berjanji lagi untuk bertemu:
mungkin aku sudah begitu ringkih dan rapuh
setia menunggui layar yang belum juga dihias
duduk diam seperti menunggui drama teather dimulai
dan ada kau memainkan lakon paling melankolis

Di suatu masa kau mungkin lupa janji bertemu:
aku pun mungkin sudah alpa
tapi hidup bermodal harapan dan kesetiaan
konon selalu asyik untuk dijaring
betapapun kau mungkin sudah tak jelas
dimana rimbanya.

Read more...

Jangan Kau Meminta Aku Menjanjikan Dunia

Janganlah kau minta kujanjikan kepadamu gemerlap dunia
walaupun sampai remuk belulang ikhlas aku memeras batu nasib
demi membawakan segala kepadamu (yang tersebab anggur kasih
hidup bagiku memaknai kau), tapi tetap bukan dunia yang
kepadamu kunjanjikan

Aku adalah fakir yang ingin runduk diam menyukuri
bunga kesederhanaan tidak untuk mengikrarkan benda. Mata hatiku
telah lama gembung bengkak menangisi cacat bumi, kiranya
janganlah kau tambahkan pedihku oleh semua itu

Oleh sebab itu, mintalah kujanjikan kepadamu cuma kekhusyukan
hati kekasih, ciuman yang panjang sampai runyaktumpas bibir waktu
Karena yang ingin kupunya pun dalam taman hidup kita
adalah jamaah hati yang mekar bunganya, kesakinahan yang mesra
kasidah syukur burung-burung

Sebab kita pun hanyalah adam dan hawa yang atas tanah ini
sekedar persinggahan, sekedar tempat kita diam menabur benih
kesyukuran atas hidup dan pertemuan, atas nikmat
perjanjian

Oleh sebab itu, kepadaku janjikanlah mabuk anggur cinta
dan buah perjanjian kita menjadi zikir dan ibadat, yang
oleh nikmatnya cuma sorga yang menyaing, seluruh isi dunia pun
takkan sebanding

Read more...

neraca penimbang

Antara nikmat dan ujian berat
Terpasang neraca penimbang

Olengnya ke mana memaknai akhir
Dalam buku kita

Kita pun akan terus beraguragu
Tak bertuju

Setiap kali kuat
Kita lalu melengah

Pabila tersesat
Berdendam gundah
Entah

Read more...

Menjejak bentangan waktu

Menjejak bentangan waktu
Semakin hari semakin jauh kita dari lengkap
Di tengah padang rumput dan onak semak-semak
bersama-sama kita berjalan
sendiri-sendiri

Menghitung langkah satu persatu
Akhirnya kita saling memenjarakan, terpaut tak tentu:
Ingin terbang bebas, namun rela terkurung
Hendak bersilekas, namun memilih urung

Bersama-sama kita berjalan
sendiri-sendiri

Read more...

Fragmen

Bahagia yang penuh seperti udara adalah dongeng
Sebab bahagia hanya hadir sepotong-sepotong
Ia helai daun rumput yang hijau, atau
Capung yang hinggap dekat danau
Sisanya hanya igau

Lalu tubuh kita
Yang mengesot beringsut
Menggapai-gapai disesak lunglai
Menggerogoti lembar waktu yang semakin tipis
Terpukau kaku dan diamdiam
menangis


Read more...

...

Pernahkah Anda dilukai oleh orang lain dimasa lalu?
Jika ya, sudahkah Anda telah terlepas dari rasa sakit ? atau luka tersebut terus tertoreh di dalam hati Anda?

Disakiti atau diperlakukan tidak adil merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi diri kita bila hal tersebut terjadi dalam kehidupan kita.

Saat disakiti kita dapat memilih untuk terus mencengkeram rasa sakit dan menjadi pahit hati. Hidup kita menjadi menderita, kita membenci dan menyalahkan orang yang menyakiti kita. Satu hal yang pasti bila pilihan ini yang kita ambil, maka orang yang menyakiti kita tidak akan tersakiti, tapi kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Dan bila dibiarkan terus menerus akan menjadi akar pahit dalam hidup kita.

Kepahitan bisa menjadi sesuatu yang mematikan, tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga ke orang lain (bahkan mungkin orang yang kita kasihi).

Adolf Hitler adalah contoh orang yang mempunyai luka batin dimasa lalu, dan seperti yang kita tahu akibat luka tersebut banyak orang yang menderita bahkan mati.

Jangan biarkan kehidupan kita dikotori oleh kepahitan, mulailah untuk mengampuni dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan Anda dan memberi keadilan bagi Anda. Hapus setiap kepahitan dihati Anda hingga ke akar-akarnya dan rasakan kelepasan sejati dari Tuhan.

Read more...

Hebrews 12:15
“Looking diligently lest any man fail of the grace of God; lest any root of bitterness springing up trouble you, and thereby many be defiled.”
(Ibrani 12:15
“Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan dan mencemarkan banyak orang.”)

Pernahkah kamu dilukai oleh orang lain dimasa lalu?
Jika ya, sudahkah kamu telah terlepas dari rasa sakit ? atau luka tersebut terus tertoreh di dalam hatimu?

Disakiti atau diperlakukan tidak adil merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi diri kita bila hal tersebut terjadi dalam kehidupan kita.

Saat disakiti kita dapat memilih untuk terus mencengkeram rasa sakit dan menjadi pahit hati. Hidup kita menjadi menderita, kita membenci dan menyalahkan orang yang menyakiti kita. Satu hal yang pasti bila pilihan ini yang kita ambil, maka orang yang menyakiti kita tidak akan tersakiti, tapi kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Dan bila dibiarkan terus menerus akan menjadi akar pahit dalam hidup kita.

Kepahitan bisa menjadi sesuatu yang mematikan, tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga ke orang lain (bahkan mungkin orang yang kita kasihi).

Adolf Hitler adalah contoh orang yang mempunyai luka batin dimasa lalu, dan seperti yang kita tahu akibat luka tersebut banyak orang yang menderita bahkan mati.

Jangan biarkan kehidupan kita dikotori oleh kepahitan, mulailah untuk mengampuni dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan kamu dan memberi keadilan bagi mu. Hapus setiap kepahitan dihati Anda hingga ke akar-akarnya dan rasakan kelepasan sejati dari Tuhan.

Read more...

Ketika Cinta Mulai Bersemi

Kidung Agung 4 ini berisi pujian Salomo kepada Sulamit isterinya. Ini adalah puji-pujian suami terhadap istri atau pujian bagi orang yang sudah menikah. Orang tidak boleh memuji pada saat pacaran, tetapi justru setelah menikah. Romantisme itu bukan untuk pacaran tetapi justru untuk pernikahan, karena romantisme itu membutakan “mata“.

Cinta yang sehat adalah seperti “sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon“. Libanon berada di sebelah utara Israel, dan gunung yang tertinggi di Libanon adalah gunung Hermon. Di bawah gunung Hermon ada suatu tempat yang dinamakan Banias atau dalam Alkitab disebut Kaisarea Filipi. Di kaki gunung Hermon tersebut ada sumber air tawar yang mengalir ke sungai Yordan. Dari sungai Yordan mengalir ke Danau Galilea dan dari danau Galilea mengalir lagi sampai ke Laut Mati. Jadi seluruh sumber air di Israel berasal dari gunung Hermon. Jadi yang mau digambarkan oleh Alkitab bahwa kalau cinta kita sehat, hidup kita pasti benar. Dan bukan hanya dalam hal pacaran, tetapi di dalam keluargapun kalau kita memberikan cinta yang sehat kepada anak-anak, maka anak-anak kita akan menjadi luar biasa. Karena cinta yang sehat itu seimbang antara mendidik, memuji, mendisiplinkan dan melakukan yang baik. Dan kalau kita memberikan cinta yang sehat kepada suami atau isteri, maka rumah tangga kita akan menjadi rumah tangga yang luar biasa.

Penyebab Jatuh Cinta

Banyak orang berkata bahwa “kalau saya sampai jatuh cinta, itu karena Tuhan“, karena Allah adalah kasih. Berarti kalau saya mencintai, itu datangnya dari Tuhan. Sampai titik tertentu, pemahaman tersebut benar. Tetapi menjadi tidak benar jika ada suami atau isteri yang jatuh cinta kepada orang lain. Bagaimana membedakan, cinta yang dari Tuhan atau tidak?

1. Nature
Manusia pada dasarnya bisa saja jatuh cinta. Tetapi tidak semua jatuh cinta berasal dari Tuhan.

2. Togetherness
Orang bisa jatuh cinta apabila terus bersama-sama dalam waktu yang cukup lama.

3. Mindset
Orang juga bisa jatuh cinta karena memang orang tersebut mudah jatuh cinta. Mungkin karena pernah ditolong atau juga karena menganggap orang itu baik sekali terhadapnya. Masalahnya adalah jika ada tiga orang yang baik terhadapnya, dia bisa saja jatuh cinta terhadap ketiga-tiganya.

4. Opinion
Orang bisa jatuh cinta juga karena opini untuk menaikkan derajatnya. Misalnya dia orang yang susah, di dalam pemikirannya dia harus mencari pasangan yang kaya supaya dapat memperbaiki ekonominya.


Jenis Cinta

1. Cinta kagum
Cinta ini termasuk cinta yang berbahaya karena orang yang biasanya mencintai karena kegum, akan cenderung menjadi orang yang mudah jatuh cinta. Misalnya jika seseorang ada masalah dengan pasangannya, kemudian dia bertemu dengan orang yang dapat memberikan solusi atas permasalahannya, maka akan timbul cinta karena kagum akan orang lain yang mungkin lebih pintar, lebih gagah, lebih lembut, lebih cantik, dll. Sebenarnya jenis ini bukanlah cinta tetapi hanya kagum saja.

2. Cinta tertolong
Jenis cinta tertolong ini artinya cinta yang timbul karena merasa tertolong. Banyak contoh kasus yang terjadi karena cinta yang tertolong ini misalnya seorang boss jatuh cinta (selingkuh) dengan sekretarisnya, atau yang lebih parah lagi, seorang majikan yang jatuh cinta dengan baby sitter atau pembantunya.

3. Cinta butuh
Jenis cinta ini maksudnya adalah cinta karena merasa membutuhkan/memerlukan. Contoh kasus misalnya seorang mahasiswa yang jatuh cinta dengan dosennya, dll.

4. Cinta terhibur
Artinya cinta yang timbul karena merasa terhibur. Contoh kasusnya, pelawak yang mempunyai banyak isteri. Jadi orang-orang yang lucu, atau orang-orang yang biasanya bergerak dalam dunia hiburan. Yang menjadi masalahnya kebanyakan orang-orang yang lucu tersebut, bila sudah di rumah menjadi tidak lucu lagi.

5. Cinta kasihan
Jenis yang berikut ini adalah jatuh cinta karena kasihan. Ketika seorang merasa kasihan, ini berbahaya karena bisa mendatangkan cinta yang palsu (false love). Banyak orang menikah dengan dasar kasihan dan biasanya cinta seperti ini tidak akan lama bertahan karena lama-kelamaan, rasa kasihan itu akan hilang.

6. Cinta cocok
Cinta yang didasarkan pada banyaknya kecocokan. Misalnya sama-sama hobby makan atau hobby yang lain. Atau juga merasa cinta karena kalau bercakap-cakap bisa ”nyambung”. Masalah yang timbul kemudian adalah munculnya ketidak-cocokan setelah pernikahan.

7. Cinta sejati
Yang paling tepat adalah cinta sejati. Yaitu cinta yang berasal dari Tuhan, sehingga membawa kita kepada pikiran yang terbuka. Cinta tidaklah buta, tetapi menyelidiki dan mempunyai kesabaran untuk menerima pasangan apa adanya. Cinta sejati bukan tanpa masalah tetapi menghadapi setiap masalah.


Kesimpulan

Cinta itu menjadikan kita “kebun yang tertutup“, artinya waktu kita sudah berkomitmen maka rumah tangga harus kita tutup dengan kesetiaan. Dan cinta juga menjadikan kita “sumber air hidup“ artinya cinta itu memberikan kehidupan. Masalah dapat kita hadapi dengan cinta.

Refleksi :

Dari awalnya Tuhan menciptakan cinta supaya saling mengasihi sehingga manusia membangun keluarga. Cinta sejati itu menerima apa adanya, Tuhan menerima kita apa adanya.

Read more...

Mungkin ini yang harus ku-setting dalam pikiranku

Mendengar anggota keluargaku ngomel-ngomel di rumah, berarti aku masih punya keluarga yang utuh.
Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, sebab itu berarti aku mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, karena itu berarti aku dikelilingi teman-teman.
Pakaianku agak sempit, karena itu berarti bahwa makanku cukup kenyang.
Mencuci dan menyeterika tumpukan baju, sebab itu berarti aku memiliki baju.
Membersihkan halaman rumah, membersihkan jendela, memperbaiki talang dan got, karena itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
Duduk kembali di kantor , berarti masih ada perusahaan yang mau mempekerjakan aku bahkan perusahaan masih mampu membayar gaji setiap bulannya.
Mendengar nyanyian suara yang fals, karena itu berarti aku bisa mendengar.
Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari, sebab itu berarti aku hidup,

Ohh … indah …
Segala hal yang kita alami akan menimbulkan sukacita jika didasari atas hati yang menerima

Read more...

?

Suatu hari, murid bertanya pada gurunya. "apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya? Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta".

Murid pun berjalan dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?", Murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh undur kembali (berbalik), sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi baru kusadari bahwasannya ranting-ranting yang kutemui tak sebagus ranting yang kutemui tadi, jadi tak kuambil seranting pun akhirnya" Gurunya kemudian menjawab "Jadi ya itulah cinta".


Dihari yang lain, murid bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?" Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan" Murid pun berjalan, dan tidak seberapa lama murid pun kembali dengan membawa pohon, pohon tersebut bukanlah pohon yang besar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti ini?" Murid pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi kuputuskan untuk menebang pohon ini dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya" Gurunya kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan".


Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika pengharapan dan keinginan yang berlebihan akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan. Tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia2lah waktu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

*pre wedding

Read more...

Selangkah..

Selangkah lagi,..
tapi begitu melelahkan, cape', entah,..

masing-masing berbicara ini-itu
yang pada akhirnya, kembali ke aku

masih selangkah lagi,..
tapi masing-masing bicara membosankan! tentang hal yang tidak aku butuhkan!
masing-masing saling mengagungkan dan menistakan!
tetap saja manusia yang bisa begitu,..
kita bukan anjing atau babi,..

masih selangkah lagi,..
tetapi ternyata aku tetap harus sendiri
dengan kebimbangan-kebimbangan dan ketakutan-ketakutan
walau kamu bilang, "masih ada hari esok!".
Tanyaku, "hari esok untuk siapa? adakah yang berani menjamin? atau kamukah yang akan menjamin?".
kamu diam dan tetap diam,..

masing-masing mulut yang bicara dalil-dalil yang serba tidak jelas,..
untuk sebuah kata pengakuan,..
aku tidak butuh pengakuan-pengakuan, penistaan-penistaan,..
ambillah kalau kamu mau!

selangkah lagi,..
tetap saja aku terlalu cape'...
walau tak lagi berjalan mengitari matahari sendiri
tetap saja aku cape' dan sendiri
sedangkan engkau?.. entah apa yang kamu lakukan dengan setiap alasan dan dalil-dalil kamu,
atau setiap dalil-dalil yang merasuki otakmu

*pre wedding

Read more...

January 07, 2008

Tentangku


Maka..
akulah arca yang terpahat dari aksara membusuk di musim semi
Langit retak pada bola mataku
lalu tumbuh kota-kota sunyi, ketika dedaunan gugur
sebelum menguning dan burung-burung menanggalkan sayap-sayapnya

Kubaca kembali gemetar purba disekujur tubuh
seperti Adam yang tersesat di rimba lampu-lampu kota
Dan perlahan hari-hari meninggalkanku di persimpangan
ketika mulutku terbaca mengeja mimpi,
segala mimpi tentang sebuah kematian hingga mulutku letih berdarah

Di ujung -ujung rambutku tertanam luka,
akupun bersiap memijah prasasti bagi matahari yang menulis sebuah usia
dalam kenangan yang berlumut.
Matahari yang bukan milikku,
matahari yang membakar almanak menjadi puisi kegetiran seperti kata-kata usang dari bibirmu,
seperti gambar buram pada matamu,
seperti lukisan koyak pada yelapak tangan.

Maka akulah arca,
Batu hitam yang terkapar pada etalase museummu.

Read more...

I'm sorry if you hate me

some people make me sick
saying someone is a satan.
isn't a christian
i feel so horrible
i want to leave
no one seems to really like each other..
its like cliques now just like school
i use to be so happy
not anymore
whatever happens soon
i hope will be for the best.
its sick to have people be rude
start rumors
i'm sorry i have to say this a loud
but i can't stand it
i hope no one hates me after they read this.
may God bless each heart
and turn it around from evil.
i know that if there were true
we wouldn't start crap
i don't want to leave
but i guess i should
i hope someone cares
if anyone would..

Read more...

d a d . . .

Nothing I can do
To keep you from me
You just keep coming back
Even when you're not wanted

You just come to see the
Scars on my wrists...
Just to inflict more
On me!

I just can't keep you from me
You're always there
And I can't tell you how much I hate that.
I just can't do anything!

I wanna hang out with you
But I'm really scared to
I just can't stand being around you
I just really hate it

You just inflict more pain on me
More scars to add
All the pain goes there!
I CAN'T STAND IT!

I love you but
I also
Hate you
Dad

Read more...

..::un-Tittle::..

Samar-samar dalam kesendirian,
aku kerap merangkai kabar dari aneka informasi,
seperti merangkai sebuah puzzle.
Tapi tetap saja tidak pernah menjadi utuh,
karena selalu ada potongan yang hilang.
Dan itu tetap terasa dihati ini,
bahwa masih ada potongan sejarah hidupku yang belum kutemukan.

Lalu kemanakah aku harus mencari potongan lain agar lengkap
puzzle sejarah hidupku.
Namun gema tanyaku hilang dibawa angin yang menghembus dan terasa di tubuhku,
namun tak mampu enyahkan kehangatan nafas ibu di ubun-ubunku yang ditiupkan Maret
lebih seperempat abad yang lalu.

Ibu.....engkau selalu ada dalam hati dan jiwaku.
Rinduku padamu hanya dapat ditawarkan dengan rasa hangat nafasmu di ubun-ubunku!
disaat nafasku yang tinggal sepenggal saja harus kupasrahkan ke Pemiliknya

Read more...

"Every Cloud Has A Silver Lining"

If you are out walking -
and happen upon a grey cloud ,
do not be worried
because there are always 'silver-linings' .

They may just be hiding -
on that particular day ,
possibly because of 'the rain' ,
or waiting for 'the-light' to appear once again .

Behind every grey cloud, you find around -
you will see, that a happy ending ,
will soon come out to be .
Just-Believe.............

God' always lets the light shine through -
and he will never leave us, in the dark .
He is the 'awesome spark' ,
that paves the-way, for the 'sun to shine through again

Read more...

My Otherself

Within your heart, I am with you –
as you journey on life’s rugged roads.
I too, have felt the summer’s heat –
and the chill of winters cold.

The life you live is not in vain –
it has a purpose you may not see,
it’s part of the cross you must carry –
as you struggle to follow me.

I’ve walked those dusty roads like you –
and have tasted the sand of deserts dry,
I’ve encountered the devils temptations –
and though I felt alone, I did survive.

I’ve felt the pain that fills your heart –
for I too, was spit at and mocked,
and though the load I carried was heavy –
I am still the Shepherd of this flock.

Into your eyes I gaze and ponder –
the many thoughts that flood your mind,
knowing that you will be healed –
though it may take a long, long time.

Each, in my heart, I hold so precious –
not one of you, do I cast aside,
but hold you so very close to me –
and wipe away those tears in your eyes.

If you find yourself so heavy burdened –
when I knock, will you open up the door?
for I can take away what weighs you down –
give you joy and peace, and so much more.

I give the light by which you can see –
but there is a price that you must pay,
turn yourself away from the world –
and give yourself to me each day.

You can only serve, but one Master –
it’s a choice that you must decide,
a risk that has no promise –
except that I will be right by your side.

The reward of Heaven is very costly –
you must surrender yourself to Me,
but in doing so, you will find –
that only I can set you free.

The gift I give to you, is each other –
not to put your life upon a shelf,
for aside from sin, I am like you –
you are an extension of . . . My Other Self!

Read more...

WHEN A DOOR CLOSES

We tend to struggle with reality.
We have a hope and dream
of what our life should look like.
Do the right things. Make the right choices.
Honor commitments. Put others before yourself.
Then one day you wake to find
that you don't know who you are anymore.
Someones husband. Someones wife.
Someones father. Someones mother.
You may need to redefine yourself.
Not big changes but small ones.
It is often seen as a change of life time..
Some see this time as a negative.
It's really just a new season.
The ways you were needed before have passed.
Time to retire from your job.
The children are out on their own.
You don't have to retire from life though.
A coming to life again. Rebirth.
Reawakening passion in your life.
Deciding to embrace the change is key.
When one door closes, it opens up to a new room!

Read more...

Forever Falling


Remembering your smile, which is in the past,
Memories keep fludding back,
My composure for this I do lack,

Everything is in a slow motion,
I really can not stand all this commotion,
The wind pushes past me without a care,
This happiness I found with you I have found to be rare,

You left me with out a word and sad eyes,
There were no last goodbyes,
Blackness right now is all I see,
I thought all this could never be,

I wish these memories would go away,
For I do not wish to remember them now or any other day,
Things are better left behind and unsaid,
For some reason it is not for it stays in my head,

Falling and never hitting ground,
For me there is no sound,
I will never be found, for that is untrue,
And your memories I seem to be bound to,

One thing that I can notice that will stop never,
Is that I am falling in blackness forever.

Read more...

Birdhouses


As sleepy heads wake in the morning
As darkness turns back into light
Sunshine brings another beautiful day
Thats when birds take to their flight

As I walk outside to greet the morn
I hear the chirping sounds they make
The tunes are absolutely beautiful
As they begin to sing down by the lake
ms
It's great to know that God
Gave them the opportunity to whistle
Even through the rain that falls
Even when the sun must sizzle

The melody seems to make life so refreshing
It makes for such a joyful afternoon
Sitting watching the birds make their way
From birdhouses to the bloom

Read more...

...


Rejection isn't pretty
It hurts you through, and through.
It breaks your heart and twists your soul,
It alters everything you do!

And then you have to wonder,
Was friendship really there?
Because the way you're being treated,
Isn't very fair!

How can someone who claimed to love you
Just turn and walk away?
They break your heart and you withdraw,
Your love they tossed away.

So brick by brick you build your wall
To keep you safe and sound.
And when it's finished you stay behind it,
In the safty you have found.

Now Jesus is the only one you trust,
But now, He doesn't want me for a sunbeam.
You know His words are true.
But still you wonder why they left,
And what they meant to you.

Read more...

...Babies Cry More


"How's it going Mom?"

"It's a dog eat dog world, dear",
and I'm wearing Milk Bone underwear."

That's a greeting from Norm on the TV show Cheers.

All of us have one of those days.
Some of us have one of those seasons.
Some even have one of those lives.

It feels like the world is chewing on us.

It isn't, it just feels that way.

I have long realized that life isn't really what it is,
it's what we think it is based on relative things and our
knowledge level.

If you have traveled extensively, you know that in many parts of
the world just clean drinking water is a rarity.

We flush with clean drinking water.

So many of us have so much when you compare it. Those of you
that are reading this have access to the net, email, and a computer.
You can see and you are not reading this from a hospital.

We have so much yet there is an innate tendency to complain.
I tried to think of the easiest point in our lives to see if we
complained then.

Babies have perhaps the easiest life around.
Babies don't have to go to the toilet because mama changes their
diapers. Mama breast feeds them, or gives them a bottle, rocks
them to sleep, and lets them sleep as much as they want.

Babies go the bed when they want.
Babies wake up when they want.

Babies don't have to work.
Babies don't have to deal with bills or bosses.
Babies don't worry if their thighs have gotten too fat or if
their hair is receding.

It's as easy as it gets.

With all of that,
babies cry more.

Babies cry more, with all of that.

Maybe it's not circumstances, but the closer we are to babies
(regardless of circumstances) the more we cry and complain.
I shall leave you with that thought.

Babies cry more.

Read more...

Get Free .CO.CC and .CC.CC Domain name No Ads!
CO.
CC supports for CNAME, A, MX, NS records!

WWW. .CO.CC

e.g. www.myname.co.cc, www.myname2.co.cc

Powered by CO.CC:Free Domain

  © Family Blessing 2009

Back to TOP