JERITAN KESEPIAN
CAWAN YANG PALING MENAKUTKAN BAGI YESUS ADALAH KETIKA BAPA MENINGGALKAN-NYA SEORANG DIRI
Bacaan : Matius 27:45-55
Setahun: Hakim-hakim 16-18; Lukas 7:1-30
Nats: Eli, Eli, lema sabakhtani? (Matius 27:46)
Betapa mengharukannya ketika harus mendengar jeritan kesepian yang paling menyayat hati terucap dari mulut Pribadi yang menanggung penderitaan. Jeritan kesepian paling mengerikan yang pernah terucap di dunia ini. Bukan oleh seorang narapidana yang menghabiskan sisa hidupnya dalam jeruji penjara; bukan oleh seorang janda yang tidak lagi memiliki siapa pun dalam hidupnya; bukan juga oleh seorang pasien yang terbaring tak berdaya di rumah sakit.
Jeritan ini terdengar dari sebuah bukit, dari atas kayu salib, dari mulut Sang Mesias yang berkata lirih, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (ayat 46). Jeritan lirih, tetapi mewakili kesepian yang luar biasa. Jeritan yang lebih pekat daripada gelapnya langit waktu itu. Yesus yang telah bersama-sama dengan Allah disepanjang kekekalan, sekarang terpaku seorang diri di kayu salib. Anak Manusia menanggung begitu banyak dosa dunia, sampai-sampai Allah Bapa pun memalingkan muka.
Inilah ketakutan Yesus. Bukan karena Dia harus menanggung siksaan, pukulan, hajaran, atau cambukan. Bukan karena olok-olok yang akan diterima-Nya di pengadilan. Bukan karena Dia harus menanggung rasa sakit ketika disesah atau ketika kedua tangan dan kaki-Nya dipaku. Ketakutannya adalah saat Dia mengetahui bahwa Bapa di surga akan memalingkan wajah dari-Nya untuk sesaat, karena dosa manusia yang Dia pikul.
Jeritan kesepian Yesus di kayu salib itu kiranya lebih dari cukup untuk mewakili kasih-Nya kepada kita. Jangan lagi kita menyia-nyiakan kasih Yesus yang telah menanggung hukuman dosa kita.
Matius 27:45-55
45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu
sampai jam tiga.
46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli,
Eli, lama sabakhtani?"* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?
47 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia
memanggil Elia."
48 Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga
karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya
pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
49 Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat,
apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-
Nya.
51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah
meninggal bangkit.
53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu
masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus
menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa
yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak
Allah."
55 Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu
perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk
melayani Dia.
Read more...