Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

July 30, 2007

Nyanyian Malam

seperti bau tubuhmu yang tak pernah kulupa
bulan yang telah lama tidur ditepi bibirmu
suaramu jauh meniti malam
koyak bersama suara lonceng
dalam bahasa waktu yang berbatas

jangan biarkan malam ini menangis
bisikan segera di bibir pisauku
agar bangkit ketajamannya

seperti bau tubuhmu yang tak pernah kulupa
peluhmu yang deras mengalir
menuju telaga dahaga

Read more...

Kuserahkan Debarku Kepadamu

kuserahkan debarku padamu
kupu-kupu yang menanggalkan sayapnya di taman
dan memilih diam dari seruan bunga-bunga bangkai

mencintai beribu hari ini,
dan malam yang satu,
ku serahkan rohku kepadamu
dari sela derit ranjang dan detak jam
yang mengelupas diringkas waktu

tiada aku
tiada seseorang ditegas masa silam
yang mengorbankan cermin
saat belukar tumbuh di abu kata

seekor kijang yang lumpuh
terbakar beribu ledakan, dari cinta
yang tak pernah terungkapkan

setelah kematian demi kematian
menakik selengkap perjalanan

Read more...

Karang-karang Kematian

Engkau terbaca
di sudut puisiku
spasi waktu
mengusap keringat jam
diselubung kenangan
tarian aneh
bagi sebentuk mata
yang ingin tinggal terjaga

jangan mengurungku wahai keriangan
yang tak mampu aku pahami
teramat menyesakkan
jadi yang tak pernah ada bagimu
bagi bunga-bunga dihening rahasia
helaian samar alismu
tak akan ada kereta yang menjemputku disini
bunga-bunga api telah padam
tahun berganti
yang saling menafsir bagai dua pagar
tanpa pintu, menutup dan membuka
rebah pleh deru
laut menjauh, merangsek, menjangkau hutan
hari demi hari menepiskan huruf-huruf
di angkasa, mematahkan sayap-sayap yang beku

engkau hanya letih dilenguh nafasku
bayangku beriak saat kau pergi
berabad-abad bagai perahu karam
yang menyapa karang-karang kematian

Read more...

July 29, 2007

Monolog Gerimis

nafasku angin yang mengaliri rambutmu
biarkan menggerai seperti tetes gerimis
memercik lembut dibulu mripatmu
walau sekejap, biarkan nafasku menjadi angin
seperti roh kehidupan yang penuh warna

nafasku angin yang mengaliri rambut
dengan bahasa lain
menggapai kecemasan-demi kecemasan
seperti mimpi kita membangun langit yang lain
dengan segenggam angin

nafasku angin yang mengaliri rambutmu
dan terbenam di balik kematian

Read more...

(pulau berkabut dalam pandangan
layar telah terkembang; angin kencang berdesir)


telah ditarik temali segala tiang
hati yang bimbang
telah disurutkan
musim dan takdir menjadi bintang

bintang yang terpacak diatas layar
tak terjangkau oleh satupun tiang
bahkan bayang-bayangnya jatuh diair
pudar teraduk-aduk dayung, kemudi yang terantuk
telah dipasrahkan, atapi terasa aku kan sampai
padanya; membawa cerita orang-orang pesisir
ke dalam kabut ketiadaan

Read more...

Mata Pisau

sebagai pengembara, satu-satunya mata pisauku
mungkin cuma kenangan, tapi rantau adalah
dua mata pisau yang agak ganjil cara mengasahnya

mata pertama terasah oleh kabar gembira
yang kilauan-kilauannya memukau orang-orang sekampung
- kisah keberuntungan
dimalam-malam sehabis hujan, di warung kopi
yang buka hingga larut
mereka rindu ketajamannya
mengiris kebekuan mimpi, yang tak pernah rampung

mata yang sebelah lagi
terasah kabar buruk
yang harus kubawa sendiri dengan kengiluan-kengiluanku
dengan igauan-igauanku, tak terbalaskan

dua mata pisau, satu hulu; menyatu dalam diriku
selalu terasah walau kusarungkan kebalik jantung
membuat kenangan

Read more...

Tentang Cintaku Disini

Cintaku jantung pisang
yang kau panah, kenapa
kau biarkan aku bergetah?

padahal begitu ranum pelepah daun
hingga seonggok kotoran burung
tergelincir dibasuh embun waktu fajar
juga getahku yang pekat ini
tak sempat menulisi kesakitan

padahal telah kurelakan jantungku
merekah, tak terintai mata pena
bahkan jika malaikat lewat, aku tidak akan
memintanya singgah untuk mencatat
penyerahan jantung hatiku ke dalam gelap!

jantung yang hanya berbuah sekali saja
kini kau panah, kenapa kau biarkan aku bergetah?
dengan dusta

Read more...

dari debu-debu beterbangan aku lahir
sebagaimana percik-percik yang ambyar di teluk malam

bunga-bunga mekar tak ada yang tahu
hanya semerbaknya menjadi dalil
apakah yang memijar, kata ataukah bunga?
harum mendekatkan rindu pada api
suara menjauhkannya dari pusat makna
apakah yang merekah; bumi mengembang
ataukah angan menerawang?

dari bukit,
barisan kabut mengabarkan kelam
disebuah lembah serakan rangka terkenang silam

Read more...

Tahi Lalat Diketiak

Segera katakan pada tebing yang bisu
meski semua mengucap lalu mengunci pintu
kisahkan tentang malam yang letih
bahwa mimpi bocah dinegri tanpa peta
hanyalah tahi lalat di ketiak masa

jaman-jaman akan lewat tanpa telinga
yang lalu,
raja kecil-besar runtuh
dan lusa,
para pembunuh bermata sendu

ngilu berita hanya pijar sebentar pada sobekan tanggal

selebihnya, musim yang menuntun lebih banyak rindu
tentang pengab udara,
dengung lalat
dan borok waktu

Read more...

July 10, 2007

Mawar Ditaman Tetangga dan Burung Gereja

Seperti serangkai mawar ditaman tetangga
yang sekali mempesona dan mengancam jiwa
saat aku dan burung gereja berkelakar
dijendela kamar
saling sapa,
saling tanya,
saling senyum dan menggelengkan kepala

Memang ada ruap-ruap nuansa indah
yang terserap segenap indera
memang ada bongkah-bongkah bahagia
yang merayap disekujur jiwa
ah, setangkai mawar ditaman tetangga
semakin membuatku risau

Seperti setangkai mawar ditaman tetangga
menawarkan cinta dan durinya
burung gereja dijendela kamar
lama telah mengingatkan aku
banyak kumbang yang mati
tertusuk duri setangkai mawar ditaman tetangga

Read more...

Pulang

melepas rindu
terbang kampung halaman
menyusun jejak anak panah
melepas rindu
kutemukan lagi
serangkum kidung asmarandhana

Read more...

Daun Mata

kudapati daun matamu yang membuka
menanti belaian mesra tangan kekar
tetapi kemana gerangan pergi
lelaki yang membaca matahari

jelas pada lelaki
yang jatuh cinta pada bintang kesepian
tak mungkin pandang dialihkan
dengan segenap kerelaan meski menyayat hati

Read more...

tentang cinta dan kasih;

anugerah terbesar dalam alam nyata ini
aku tidak munafik menyangkal
cinta kasih yang mampu
memberikan nuansa kehidupan abadi
namun akankah abadi?
jika dipertemukan dalam suatu kenyataan yang pahit
pada saat itu kita akan tersadar
betapa getirnya kenyataan yang harus dihadapi

Read more...

Catatan; 18 Maret ( 1 yang terlupa )

akulah adam
tersaruk-saruk sepi dan sia-sia
gagal mencari kembali
surga yang hilang
akhir dari sebuah gerimispun raib
ada dingin purbani yang merayap perlahan
meninggalkan aroma tanah basah
mempertanyakan diri,
apa yang aku cari disini

Read more...

Siapa Menyimpankan Bungaku Buatmu?

Berkeranjang-keranjang bunga
mekar dibenak orang-orang
yang kakinya masih tulus berjalan
dikegelapan ilalang
tersaruk-saruk dan tertawa
melihat berlumuran darah ditangannya sendiri
menahan diru
tak nyana itu menjadi bunga
di jemari tangannya
kebun dilubuk hatinya
hati yang pernah gugur, patah dan layu
terhempas angin perahu layarnya

Milik siapakah
pesisir kehidupan
Engkau juga bilang kalau tak habis-habis kesabaran
Masih tahankah aku memikulnya

Hanya karam yang akan menyelesaikan waktu
saat layar tak lagi mengembang
semoga masih tumbuh bunga dibenakmu
mudah-mudahan belum letih kita mengangkutnya
dipundak-pundak yang lebam
Engakau masih tersenyum
engkau masih tertawa
melihat berlumuran darah dikeranjang bathinmu

Seandainya nanti kita tak bisa lagi memetik
masih akan adakah bunga
takkala orang-orang melihat lumuran
ditangannya,
matanya,
hatinya,
dan senyumnya
kalau tiba saatnya nanti melepas lelah

Siapakah menyimpankan sekuntum bunga
ijinkan aku mengirimkannya buatmu
saat-saat kita tinggal duduk seorang diri menanti
mungkin tak ada lagi yang mesti ditunggu
...untukmu sendiri

Read more...

Memburu Bau Tanah Tubuh Kita

akan kuurai keabadianmu hingga...
dasar warna paling malam
sebab mentari telah berangkat, dan kita tak tahu
apakah ia masih menyala ataukah tiada

detik demi detik telah berjatuhan
dari kalender kamarku, hingga keabadianmu
menjelma waktu
menghampar dalam permadaniku, maka aku terbang
bersama sayap-sayap menjelma cahaya
memburu bau tanah tubuhku sebau tanah tubuhmu

akan kurangkai keabadianmu sebagai setangkai bunga
hingga detik terakhir terlepas
dari waktu yang aku miliki

Read more...

Ketika Aku Masuk Dalam Rumahmu

Ketika aku masuk dalam rumahmu
kau telah pergi meninggalkan rumahku
dibibir jendela hanya ada alamat
tanpa jeda
akupun pulang tanpa rupa

Read more...

Batas Subuh

Sampai dimana batas subuhku
menggantung dalam sajak
matahari tak nampak disini
mungkin hanya angin kemarau
yang mendesir bagai ular berbisa
sedang diluar engkau tengah menunggu
dengan alpa

Read more...

Daun Pintu

Sedang kubuka daun pintu
ketika hujan turun
melenyapkan bayangmu
melambaikan tanganku

Read more...

Ada Jarak Yang Terlupakan

Ada jarak yang terlupakan
dari hari dan susunan kalender
seperti setiap kali kecemasan
demi kecemasan diledakkan

Di luar jendela,
samar tubuhmu ditingkap kabut
sesore jalan tak beraroma
sedekap sudut kota tak berpenghuni

Read more...

July 07, 2007

Pa..

Pa,..
tidak ada tiupan lilin
atau gaung lagu ‘Panjang Umur’

ah..
tubuhmu yang telah renta
tetap mencoba bertahan
diantara hempasan hidup

engkau tetap berjuang untuk hidup
yang mungkin takkan lama bertahan,

diantara kesombongan dan keangkuhan mereka,
yang dulu bertahan diantara sela kakimu
engkau tetap saja
bertahan dalam pendirianmu
diantara dendam dan rasa sakit hatiku
tetap saja,
engkau masih bersabar..
“biarkan Am!”, katamu.

Pa,
sengaja tahun ini
aku tidak ucapkan ucapan panjang umur,
walau jujur, sebenarnya perih
menahan untuk tidak kuucapkan
seperti tahun-tahun yang lalu

Pa,
aku kangen
masa kecilku
walau saat itu aku jarang dapat perhatian yang lebih darimu
dibanding saudara-saudaraku yang lain
walau saat itu yang ada “bukan dan jangan!” untukku.

Pa,
tidak terasa hampir 30 tahun
kamu temani aku
untuk dewasa

Terimakasih Pa!

Read more...

July 06, 2007

Kurusetra

Matahari lantang berteriak dengan sinarnya
Padang perburuan purba
Kalpataru pun rontok meranggas
jatuh daunnya
ditempa jadi besi-besi tajam
Kau bawa air matamu ke sini
biarkan jadi api yang membakar
Remukan tulang, laburan darah
tak berarti apa-apa
Sang ular pertapa telah ribuan kali berganti kulit
Lalu kau kenakan sebagai zirahmu
Dan kau pun menjelma jadi dewa
yang berhak tumpas segalanya

Read more...

Devil's Diary

This is the last time
that I'm ever gonna come here tonight
this is the last time - I will fall
into a place that fails us all - inside

I still can see the love in you
but fighting all the demons will take time
it will take time

the angels they burn inside for us

are we ever gonna learn to fly
the devils they burn inside of us
are we ever gonna come back down
come around
I'm always gonna worry about the things that could make us cold

this is the last time
that I'm ever gonna give in tonight
are there angels or devils crawling here?
I just want to know what blurs and what is clear - to see

still I can see the pain in you
and I can see the love in you
and fighting all the demons will take time
it will take time

the angels they burn inside for us
are we ever gonna learn to fly
the devils they burn inside of us
are we ever gonna come back down - come around
I'm always gonna worry about the things that could break us

if I was to give in - give it up
- and then
take a breath - make it deep
cause it might be the last one you get
be the last one
that could make us cold
you know that they could make us cold
I'm always gonna worry about the things that could make us cold

Read more...

Get Free .CO.CC and .CC.CC Domain name No Ads!
CO.
CC supports for CNAME, A, MX, NS records!

WWW. .CO.CC

e.g. www.myname.co.cc, www.myname2.co.cc

Powered by CO.CC:Free Domain

  © Family Blessing 2009

Back to TOP