Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

May 30, 2008

SAMBUTAN BESAR

MENGIKUT KRISTUS TAK SELALU MUDAH TETAPI ALLAH MENJANJIKAN AKHIR YANG INDAH
Nats: Siapa yang menang .... Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya (Wahyu 3:5)


Ketika tsunami menerpa Aceh, seorang siswa SD bernama Martunis sedang asyik bermain sepakbola bersama teman-temannya dengan kostum kebesaran tim sepakbola Portugal. Ia terseret ke laut lepas, namun selama beberapa hari ia bertahan hidup terapung-apung melawan ombak, sengatan matahari, serta dinginnya angin dan air laut. Ia bertahan dengan memungut sisa mi instan dan air kemasan dari hamparan sampah di tengah laut. Beruntung sebuah kapal menyelamatkannya. Dan segera berbagai stasiun televisi dan surat kabar Portugal, Eropa, dan Indonesia, berkali-kali memunculkan wajah dan kisahnya yang menggemparkan dunia sepakbola Eropa.

Martunis diundang ke pertandingan sepakbola antarklub di Spanyol untuk menyemangati kesebelasan Portugal yang dikaguminya. Di sana Martunis dipanggil ke tengah lapangan dan disambut bak pahlawan oleh para pemain sepakbola Portugal kaliber dunia. Semua yang hadir pun berdiri dan bertepuk tangan. Martunis diberi kaos kebesaran kesebelasan Portugal yang baru, dipeluk pelatih dan para pemain, dielu-elukan para
penonton, serta dihujani banyak hadiah!


Serupa dengan itu, demikian pula suasana yang kelak akan dialami setiap orang yang menang, yang setia mengikut Kristus sampai akhir hidupnya (ayat 5). Saat sangkakala terakhir berbunyi, Kristus yang bagai pengantin laki-laki diiringi para malaikat yang tak henti memuji nama-Nya, akan datang dalam kemuliaan-Nya untuk menyambut kita. Dan
kita akan mengenakan "kostum favorit" surga, yakni jubah putih kesucian dan kesempurnaan surgawi. Anda rindu mengalaminya? Setialah sampai akhir!

Wahyu 3:1-6

1. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman
Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku
tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau
mati!
2. Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir
mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di
hadapan Allah-Ku.
3. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan
mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau
tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau
tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
4. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan
pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu.
5. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian;
Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan
Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para
malaikat-Nya.
6. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat."

Read more...

May 29, 2008

ROH-NYA MENGUATKAN

DI SAAT KITA BEGITU LEMAH PENDAMPINGAN ROH KUDUS TERASA BEGITU KUAT
Nats: Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana harus berdoa; tetapi Roh sendiri menyampaikan permohonan kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Roma 8:26)


Ketika kebakaran besar terjadi di Kalifornia, Oktober 2007, dua ribu rumah habis dilalap api.

Barbara Warden, seorang korban dalam peristiwa itu, hanya sempat menyelamatkan tiga kotak berisi foto dan jam kuno warisan kakeknya. Meskipun hatinya remuk, ia tetap tegar. Dalam kebaktian digerejanya, ia bersyukur karena tidak ada anggota keluarganya yang cedera. "Di dalam Tuhan, kita selalu menemukan banyak alasan untuk bersyukur - walau pada masa sulit sekalipun," kata-nya.

Apa yang memampukan Barbara bersyukur di saat sulit? Pimpinan Roh Kudus! Paulus berkata bahwa saat hidup berada di titik terendah, saat itulah Roh Kudus mengirimkan perawatan intensif. Ketika hati begitu sarat beban sampai tak mampu lagi mengucapkan keluhan, Roh berdoa untuk kita kepada Allah. Dia sanggup mengubah bahasa air mata
menjadi doa. Dengan cara ini, "keluhan yang tak terucapkan" itu bisa disalurkan (ayat 26), hingga kita mengalami kelegaan di hati, penghiburan ilahi, dan semangat hidup. Kita tidak menjadi panik, tetapi bisa mengamini bahwa apa pun yang terjadi, semua akan mendatangkan kebaikan (ayat 28). Hasilnya, kita tetap memandang masa depan secara positif, meski hari ini semuanya tampak suram. Roh Kudus memampukan kita berjalan dengan iman, bukan penglihatan.


Apakah hidup Anda terasa rumit? Apakah Anda sedang berada di "titik terendah"? Adakah keresahan menyelimuti Anda? Berdiam dirilah di hadapan Allah. Izinkan Roh Kudus menyampaikan keluh-kesah Anda dan mengubah airmata Anda menjadi doa. Anda akan menjadi lega dan tegar.

Roma 8:26-30

26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab
kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan
yang tidak terucapkan.
27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud
Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa
untuk orang-orang kudus.
28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
Allah.
29. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara
banyak saudara.
30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.

Read more...

May 28, 2008

GANGGULAH AKU

KETIKA KITA BERPUAS DIRI DENGAN KEADAAN ROHANI KITA ITU SAATNYA MEMINTA TUHAN AGAR IA MENGGANGGU KITA

Nats: ... sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem ... (2 Samuel 11:1)


Biasanya orang lebih suka berada di tempat yang aman daripada harus berpetualang dan meninggalkan kenyamanan. Begitu juga banyak orang kristiani sudah cukup puas dengan keadaan rohaninya yang "aman-aman" saja. Daripada memulai petualangan rohani yang seru bersama Tuhan, mereka lebih suka memiliki keadaan rohani yang monoton dan datar
saja. Sedapat mungkin mereka berharap situasi akan terus stabil, tidak ada gangguan, masalah, ataupun hambatan.


Seorang yang luar biasa bernama Sir Francis Drake, merindukan petualangan rohani bersama Tuhan, sehingga saat keadaan "aman", ia berdoa demikian: "Ganggulah kami Tuhan, ketika kami berpuas diri karena mimpi-mimpi kecil kami menjadi nyata. Ketika kelimpahan harta benda membuat kami kehilangan rasa haus terhadap air kehidupan.
Ketika kecintaan pada hidup ini membuat kami berhenti memimpikan kekekalan. Ketika keinginan kami membangun bumi baru meredupkan visi kami akan surga. Ganggulah kami agar berani berpetualang di lautan yang lebih luas, di mana badai akan memperlihatkan kuasa-Mu yang dahsyat!"

Doa di atas sebenarnya ingin menunjukkan betapa bahayanya sebuah tempat di mana kita merasa nyaman di situ. Lihatlah kehidupan Daud ketika jatuh dalam dosa perzinaan dengan Batsyeba. Ia jatuh bukan saat ia ada dalam pelarian atau peperangan yang menegangkan, tetapi justru saat ia santai di istananya yang nyaman.

Hati-hati jika kita sudah cukup puas dengan kekristenan kita selama ini. Daripada puas dengan kehidupan rohani yang biasa-biasa, sebaiknya kita berdoa meminta keberanian untuk mengalami perkara yang lebih besar.

2Samuel 11:1-27

1. Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju
berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya
dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan
mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari
tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana,
tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang
mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan
orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria
orang Het itu."
4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu
datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru
selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah
perempuan itu ke rumahnya.
5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang
memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."
6. Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: "Suruhlah
Uria, orang Het itu, datang kepadaku." Maka Yoab menyuruh Uria
menghadap Daud.
7 Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang
keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang.
8 Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: "Pergilah ke rumahmu
dan basuhlah kakimu." Ketika Uria keluar dari istana, maka orang
menyusul dia dengan membawa hadiah raja.
9 Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana
bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.
10 Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke
rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau
baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke
rumahmu?"
11 Tetapi Uria berkata kepada Daud: "Tabut serta orang Israel
dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan
hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang
ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi
hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!"
12 Kata Daud kepada Uria: "Tinggallah hari ini di sini. Besok
aku akan melepas engkau pergi." Jadi Uria tinggal di Yerusalem
pada hari itu. Keesokan harinya
13 Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan
Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk
berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba
tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.
14. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya
dengan perantaraan Uria.
15 Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di
barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu
mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
16 Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi
ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.
17 Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang
melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari
anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
18 Kemudian Yoab menyuruh orang memberitahukan kepada Daud
jalannya pertempuran itu.
19 Ia memerintahkan kepada suruhan itu, demikian: "Jika engkau
sudah selesai mengabarkan jalannya pertempuran itu kepada raja,
20 dan jikalau raja menjadi geram dan berkata kepadamu: Mengapa
kamu demikian dekat ke kota itu untuk berperang? Tidakkah kamu
tahu, bahwa orang akan memanah dari atas tembok?
21 Siapakah yang menewaskan Abimelekh bin Yerubeset? Bukankah
seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas
tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke
tembok itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria,
orang Het itu, sudah mati."
22 Lalu pergilah suruhan itu dan sesampainya ia memberitahukan
kepada Daud segala yang diperintahkan Yoab kepadanya.
23 Suruhan itu berkata kepada Daud: "Orang-orang itu lebih kuat
dari pada kami dan keluar menyerang kami di padang. Tetapi kami
mendesak mereka kembali sampai ke lobang pintu gerbang.
24 Pada waktu itu pemanah-pemanah menembak kepada hamba-hambamu
dari atas tembok, sehingga beberapa dari hamba raja mati; juga
hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."
25 Kemudian berkatalah Daud kepada suruhan itu: "Beginilah
kaukatakan kepada Yoab: Janganlah sebal hatimu karena perkara
ini, sebab sudah biasa pedang makan orang ini atau orang itu.
Sebab itu perhebatlah seranganmu terhadap kota itu dan
runtuhkanlah itu. Demikianlah kau harus kuatkan hatinya!"
26 Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah
mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.
27 Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa
perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan
melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah
dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.

Read more...

May 27, 2008

DAHAGA

KASIH SEJATI TIDAK MENCARI ORANG YANG TEPAT TETAPI BELAJAR MENJADI ORANG YANG TEPAT

Nats: "Tuan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air" (Yohanes 4:15)


Ketika Glynn Wolfe meninggal di usia ke-88, tak seorang pun mencarinya. Setelah ditunggu sekian minggu, akhirnya pemerintah mengubur jenazahnya di kuburan tanpa nama. Ironisnya, Glynn pernah tercatat di Guinness Book of Records sebagai pemegang rekor pria yang paling banyak menikah. Ia telah 29 kali menikah dan 29 kali bercerai juga, karena tidak puas dengan pernikahannya. Ia meninggalkan banyak istri yang masih hidup, banyak anak, cucu, bahkan buyut. Namun, tak seorang pun sudi menemaninya sampai ia meninggal.

Seperti Glynn, banyak orang haus akan cinta kasih lalu berusaha mencarinya di tempat yang salah. Mereka mengira bahwa dengan menemukan "orang yang tepat", hidup akan terpuaskan. Padahal, tidak ada orang yang tepat. Itu juga yang dialami oleh perempuan Samaria yang sudah punyai lima suami (ayat 18). Ia masih mencari pria lain, karena haus cinta. Tak seorang pun dapat mengisi kesepian hidupnya. Tak ada pria sempurna yang dapat menyenangkan dirinya dalam segala hal. Ia ibarat orang yang kehausan lalu berusaha meminum air laut. Dahaganya bukan hilang, ia malah makin haus! Yesus menyatakan bahwa yang dibutuhkan perempuan itu adalah "air hidup" (ayat 14,15). Hanya
kehadiran Allah yang dapat mengusir kesepiannya. Hanya kasih Allah yang bisa mengisi ruang kosong dalam hatinya.

Jika kasih Allah telah memenuhi hati, kita akan mengalami kepuasan hidup. Akibatnya, kita tidak lagi sibuk mencari orang yang tepat. Sebaliknya, kita akan berusaha menjadi orang yang tepat bagi orang lain. Tak lagi menjadi seorang pengemis kasih, tetapi menjadi penyalur kasih

Yohanes 4:13-19

13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan
haus lagi,
14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya,
ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan
Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air
itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini
untuk menimba air."
16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan
datang ke sini."
17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus
kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada
sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata
benar."
19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang
padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Read more...

May 26, 2008

Ah..

Kemareen pagi, aku dapet khabar dari atasanku yang juga notabene juraganku, yang setelah dari rapat-rapat dan saling dengar pendapat diantara para juragan-juragan yang ada, tempatku kerja bakalan ditutup dan dijual... Yeap kami diambang kebangkrutan setelah sebelumnya sekitar setengah tahun yang lalu mulai aja ada masalah, Hampir sama juga, kami diambang kebangkrutan, but masih bisa tertolong dengan adanya aliran dana segar. Tapi,.. kayaknya sekarang bener-bener tamat deah!

Aku gag bisa komentar apa-apa waktu itu. Jujur aku bingung musti ngemeng apa sama istriku nanti, sedangkan income online-ku belum maksimal buat sandaran hidup. Semalaman aku gag konsentrasi, buyar semua planning-planning buat ngerjain blog-blog milikku yang lainnya.

Sampe dirumah, aku ceritain semuanya sama istriku,.. gag tau kenapa, rasanya plong banget. Jujur aku ada rasa khawatir untuk kedepannya nanti, "mo dikasih makan apa istriku" itu yang ada dalam benakku. Akhirnya aku cuman bilang ke dia, "Yank, aku mau konsen aja ke online earning, walo' emang sampe saat ini pendapatan dari situ blom mampu buat sandaran hidup, tapi aku ada rasa optimis bahwa disitulah hidupku," dan pada istriku, aku cuman minta dukungan dan pengertiannya aja, selama ini apa yang dia berikan buat aku, udah sangat banyak.

Ah..
Tuhan, kami masih bersandar kepada-MU, kami masih setia kepada-Mu, kami percaya semua ini Engkaulah yang mengatur, Engkau yang telah membuat sebuah skenario untuk hidup kami nanti.


Read more...

KENALI YANG BENAR

KENALILAH YANG BENAR MAKA KITA AKAN MUDAH MENGHINDARI YANG KELIRU DAN MENYESATKAN
Nats: Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yohanes 8:31,32)


Dalam bacaan kita hari ini, Yesus menyiratkan bahwa ada dua macam murid; yang benar-benar murid dan yang semu. Dalam era informatika global seperti sekarang ini, kita pasti akan dibanjiri oleh berbagai informasi dan pengajaran. Repotnya, jika tidak memiliki penyaring yang baik, kita dapat menjadi tong sampah. Padahal seharusnya setiap murid Tuhan mengutamakan air susu yang murni dan yang rohani, yang
akan menjamin pertumbuhan iman dan membentenginya dari pengajaran-pengajaran yang menyesatkan (1 Petrus 2:2,3).

Kita belajar bahwa murid-murid di Galatia terlalu cepat berpaling dari Injil yang benar kepada "injil yang lain" (Galatia 1:6-10). Jadi, mari kita memerhatikan peringatan Paulus tersebut dengan saksama. Terlebih Rasul Paulus juga mengingatkan kita bahwa akan muncul pengajar-pengajar palsu, "serigala berbulu domba" yang
menyusup ke dalam persekutuan orang-orang percaya. Parahnya, pengajar-pengajar palsu semacam itu bisa muncul dari antara kita sendiri (Kisah Para Rasul 20:29,30).

Betapa pentingnya bagi kita untuk mengadakan waktu khusus secara tetap dan teratur -- sebagaimana halnya kita harus makan setiap hari -- agar kita tetap sehat dan bertumbuh secara rohani. Hanya dengan semakin mengenal firman Tuhan secara benar, kita akan mudah membedakan yang palsu dari yang benar. Kita juga akan dimerdekakan
sehingga kita tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh berbagai macam angin pengajaran yang merupakan permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan (Efesus 4:14,15).

Yohanes 8:30-36

30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya
kepada-Nya.
31. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya
kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar
adalah murid-Ku
32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu."
33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak
pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata:
Kamu akan merdeka?"
34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap
tinggal dalam rumah.
36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun
benar-benar merdeka."

Read more...

May 25, 2008

WAKTU TEDUH

WAKTU TEDUH BERSAMA TUHAN BUKAN SAJA MENYEGARKAN MELAINKAN JUGA MENYEHATKAN JIWA

Nats: Lalu berangkatlah mereka dengan perahu menyendiri ke tempat yang terpencil (Markus 6:32)


Seorang pemuda sedang memotong kayu dengan kampak. Dari pagi hingga siang ia terus bekerja. Tidak ada waktu untuk berhenti. Ia harus mengejar target. Itu sebabnya, ia terus-menerus mengayunkan kampaknya. Suatu kali seorang bapak tua datang menghampirinya. "Nak, kampakmu sudah tumpul. Berhentilah sejenak untuk mengasahnya," kata si bapak tua. "Wah, tidak ada waktu, Kek. Saya harus mengejar target," sahut si pemuda.


Kehidupan di dunia ini semakin hiruk pikuk; tuntutan dan tantangan zaman semakin besar. Kita tidak terhindarkan dari kesibukan dan belenggu rutinitas. Padahal, ibarat sebuah mesin, kita tentu membutuhkan istirahat. Hidup dalam rutinitas tanpa sejenak pun "beristirahat" sama dengan pemuda dalam cerita di atas, yang terus memotong kayu tanpa sedikit pun waktu untuk mengasah kampaknya, sehingga kampaknya pun menjadi tumpul. Inilah makna pentingnya waktu teduh: keluar sejenak dari kesibukan rutin untuk membangun relasi pribadi dengan Tuhan.

Waktu teduh lebih merupakan kebutuhan, daripada kewajiban. Karena itu, kita perlu meresponsnya dengan sukacita. Dalam rutinitas sehari-hari, perlu selalu ada waktu untuk sejenak berdiam diri. Menutup mata dan telinga dari segala hiruk pikuk kegiatan rutin sehari-hari. Menyediakan diri dan membuka hati untuk Tuhan, membiarkan Dia menyapa dengan cara-Nya. Tuhan Yesus telah mencontohkannya. Di tengah kesibukan-Nya yang luar biasa -- mengajar dan menolong orang -- Dia selalu menyempatkan diri untuk sejenak menyepi, untuk menenangkan diri dalam waktu teduh (ayat 31,32).

Markus 6:30-32

30. Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan
memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang
sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!"
Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi,
sehingga makanpun mereka tidak sempat.
32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan
perahu ke tempat yang sunyi.

Read more...

KUAT DALAM TUHAN

HANYA DENGAN TETAP BERADA DI DALAM TUHAN KITA BEROLEH KEKUATAN YANG KITA PERLUKAN
Nats: Segala hal dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)


Pada suatu malam, anak pertama saya yang berusia 5 tahun mengalami panas tinggi. Saat itu saya sedang hamil tua. Dengan perut besar, saya menggendong anak pertama saya ke rumah sakit. Akibat panasnya itu, ia mengigau dan mengeluarkan darah dari hidung, telinga, dan mulutnya. Dalam keadaan demikian saya berdoa memohon kebaikan Tuhan,
dan Roh Kudus mengingatkan saya akan firman Tuhan, "Segala hal dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (ayat 13). Melalui ayat tersebut, saya tahu Roh Kudus menguatkan saya untuk melewati masa yang berat itu.


Paulus membukakan sebuah rahasia kepada kita agar dapat kuat menanggung segala sesuatu, yakni hidup di dalam Tuhan, yang dapat memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (ayat 19). Apa pun yang terjadi, tidak ada kekuatan yang lebih besar dari kekuatan yang berasal dari Tuhan. Paulus sudah membuktikan hal ini.

Memang ada banyak hal di dunia ini yang dapat menjauhkan kita dari Tuhan, sehingga kita tidak lagi hidup di dalam Dia. Bisa berupa hal yang berkaitan dengan kelimpahan atau kekurangan. Bisa juga berupa hal yang berkaitan dengan kekenyangan atau kelaparan (ayat 12). Namun, Paulus yang telah mengalami semua itu, mengingatkan kita agar jangan terkecoh oleh apa pun yang dapat membuat kita tidak berada di dalam Tuhan. Mari kita belajar mencukupkan diri dalam segala hal (ayat 11) dan memohon rahmat-Nya setiap hari, supaya Roh Kudus memberi hati yang bijak dan menolong kita untuk terus ada di dalam Tuhan!

Filipi 4:10-19

10. Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya
pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang
selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah
belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan.
Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang
merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam
hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal
kekurangan.
13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku.
14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil
bagian dalam kesusahanku.
15 Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu
aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari
Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan
hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu.
16 Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali
mengirimkan bantuan kepadaku.
17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan
buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu,
malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah
menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang
harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan
dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Read more...

JENMANII

TUHAN TIDAK MAU KITA MENJADI PRIBADI YANG BIASA-BIASA SAJA DIA MAU KITA MENJADI PRIBADI YANG LUAR BIASA
Nats: Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah (Matius 13:23)


Jenmanii adalah tanaman yang sepintas mirip talas. Para pecinta anturium berani membelinya dengan harga mahal. Biji Jenmanii yang siap disemai, umbi, bunga, dan kecambah hasil semaian bisa dijual ratusan ribu rupiah. Bila sudah besar, harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Jenmanii memang memiliki tekstur dan hijau daun yang indah. Terkesan gagah, anggun, mewah, dan memendarkan keunggulan. Tanaman ini juga memiliki daya hidup yang sangat kuat. Dan inilah rahasianya; biji Jenmanii harus ditaruh di media tanam yang tepat agar dapat tumbuh dengan baik.


Terkadang kita mungkin bertanyatanya, mengapa tidak semua benih firman yang kita terima membuat kita bertumbuh menjadi orang kristiani yang "unggul dan berkelas" seperti Jenmanii? Padahal kita sudah beribadah di gereja yang baik, mendapat pelayanan terbaik, bahkan mungkin hadir dalam setiap Kebaktian Kebangunan Rohani!
Namun, rasanya kerohanian kita biasa saja. Mengapa demikian? Kita menemukan jawabannya dalam perumpamaan Yesus tentang seorang penabur. Biji yang ditaburnya tidak akan bertumbuh bila tanah yang menerimanya kering di pinggir jalan (ayat 4,19), berbatu-batu (ayat 5,6,20,21) atau penuh semak berduri (ayat 7,22). Benih itu hanya
akan tumbuh pada tanah yang baik (ayat 8,23).

Tuhan ingin kita bertumbuh menjadi pribadi unggul. Mulailah dengan langkah kecil, yakni dengan menerapkan firman yang kita terima tiap-tiap hari. Kita perlu menjaga hati agar selalu siap menerima firman, memahaminya, dan benar-benar melakukannya. Dengan demikian, kita pun sungguh-sungguh berbuah bagi-Nya!

Matius 13:3-9,18-23

3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada
mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir
jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak
tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah
semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga
puluh kali lipat.
9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Matius 13:18-23

18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan
Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas
yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang
ditaburkan di pinggir jalan.
20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang
yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila
datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang
itupun segera murtad.
22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang
mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya
kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang
mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada
yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang
tiga puluh kali lipat."

Read more...

May 22, 2008

WAKTUNYA RUNTUH JUGA

ORANG YANG BIJAK MEMEDULIKAN WAKTU
Nats: Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya (Pengkhotbah 3:1)


Bagi penduduk Amerika, jembatan Mississippi memiliki peran yang vital dalam menghubungkan perekonomian negara bagian Minnesota yang berbasis pertanian. Jembatan sepanjang 27,6 kilometer itu menghubungkan kota Minneapolis dan Saint Paul. Jembatan itu dibangun oleh Departemen Transportasi Minnesota pada 1967 dengan tinggi 64 kaki atau sekitar 20 meter. Namun, jembatan delapan lajur tersebut ambruk pada Rabu, 1 Agustus 2007, pukul 18.00 waktu setempat. Diduga jembatan runtuh bukan karena aksi teror, melainkan karena konstruksi jembatan telah rapuh ditelan usia. Jembatan yang berusia empat puluh tahun tersebut, akhirnya ambruk juga.


Firman Tuhan dengan tepat mengatakan "segala sesuatu ada masanya" (ayat 1). Sekolah kehidupan telah mengajar Salomo, raja Israel di Yerusalem, bahwa segala sesuatu ada waktunya. Waktu berlalu begitu cepat. Tak seorang pun mampu menahannya. Sepanjang berproses dengan waktu, seseorang dapat menikmati dinamika kehidupan. Ada waktu yang
menyenangkan, ada juga waktu yang menyedihkan. Namun, Allah selalu membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Selagi napas dikandung badan, menggunakan waktu dengan bertanggung jawab adalah suatu keharusan. Bukankah segala sesuatu akan terus berubah? Filsuf Heraclitus memberikan ungkapan bijak, "Tidak ada yang tetap di dunia ini kecuali perubahan." Hari ini kita masih bernapas, besok belum tentu. Hari ini kita masih bekerja dengan gagah, besok tidak tahu. Oleh karena itu, mari kita menaklukkan diri kepada-Nya sebelum ambruk bak jembatan Mississippi.

Pengkhotbah 3:1-15

1. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah
langit ada waktunya.
2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu
untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada
waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu
untuk meratap; ada waktu untuk menari;
5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan
batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari
memeluk;
6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada
waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu
untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada
waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih
payah?
10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada
anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak
dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai
akhir.
12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari
pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati
kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian
Allah.
14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan
tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat
dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah
lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

Read more...

IMAN YANG TERUJI

IMAN, SEPERTI JUGA CINTA, TERUJI PADA SAAT YANG SULIT
Nats: Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api (1 Petrus 1:7)


Ibu Merry berusia 72 tahun. Ia menderita kanker lever stadium akut. Dokter sudah memvonis bahwa hidupnya hanya tinggal hitungan bulan. Perutnya membesar, dan kerap kali ia harus menanggung kesakitan disekujur tubuh. Suatu hari, saya dan istri menengoknya di rumah sakit. Kami berbincang-bincang. Wajahnya yang kurus pucat tidak
melunturkan semangat dan senyumnya. Saya membacakan firman Tuhan. Sebelum berdoa, saya mengajaknya bernyanyi, sebab ia senang menyanyi. "Tante mau nyanyi lagu apa?" tanya saya. "Lagu Berserah kepada Yesus," jawabnya. Kami pun bernyanyi bersama.


Sungguh luar biasa. Seseorang yang seakan-akan sudah dekat dengan kematian dan di tengah deraan sakit yang hebat, melantunkan pujian: "Aku berserah, aku berserah, kepada-Mu Juru Selamat, aku berserah." Inilah iman yang sejati. Sangatlah biasa bila dalam keadaaan berkelimpahan, hidup senang, dan sehat walafiat, seseorang memuji-muji Tuhan. Akan tetapi, sungguh istimewa bila di tengah kesulitan hidup, dalam pencobaan yang berat, seseorang masih bisa memuji dan mengagungkan nama Tuhan.

Surat Petrus yang pertama ditujukan kepada umat kristiani yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitinia (ayat 1). Mereka tengah mengalami tekanan dan penganiayaan hebat akibat iman mereka. Namun, Petrus mengingatkan mereka untuk tetap gembira walau harus menanggung semua kesulitan itu (ayat 6). Nasihat ini juga berlaku bagi kita yang mengalami tekanan hidup. Tetaplah bergembira. Pandanglah pencobaan sebagai sarana untuk "membuktikan" kemurnian iman kita.

1Petrus 1:1-9

1. Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang
pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia
Kecil dan Bitinia,
2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah,
Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus
Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia
dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang
karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu
hidup yang penuh pengharapan,
4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang
tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
sorga bagi kamu.
5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena
imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia
untuk dinyatakan pada zaman akhir.
6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian
imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana,
yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.
8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu
mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang
tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan
yang tidak terkatakan,
9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan
jiwamu.

Read more...

May 20, 2008

DUA HATI BERTEMU

DALAM KEHENINGAN DOA HATI KITA BERTEMU DENGAN HATI TUHAN
Nats: Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" (1 Raja-raja 19:13)


Setiap kali suami saya pulang, anak saya yang berusia 2 tahun langsung tahu lebih dulu hanya dengan mendengar suara sepeda motornya. Ia akan segera lari keluar untuk menyambut ayahnya dengan gembira. Bagaimanapun suasana hatinya saat itu, yang jelas ia selalu senang bertemu lagi dengan ayahnya. Perasaan ini terjadi karena dua hati -- ayah dan anak -- bertemu.


Saat itu, Elia sedang lelah dan putus asa. Bahkan ia minta mati saja, "Cukuplah itu ... ambillah nyawaku" (ayat 4). Aneh memang. Elia yang baru saja melakukan pekerjaan besar bersama Tuhan, mengalami kelelahan dan keputusasaan hanya karena ancaman Izebel, seorang manusia belaka.

Lalu Tuhan datang menemui Elia. Bukan lewat angin besar yang membelah gunung dan memecah bukit. Bukan lewat gempa atau api. Dia datang lewat angin sepoi-sepoi basa. Tuhan menemui Elia bukan lagi lewat peristiwa dahsyat, melainkan melalui peristiwa biasa. Di situlah Elia keluar dan menemui Tuhan. Dua hati bertemu, dan Tuhan menggugah hati Elia dengan bertanya, "Apakah kerjamu di sini?" (ayat 13). Tuhan menyadarkan Elia pada tugasnya dan menguatkannya supaya tidak lagi kalah oleh ketakutan dan kecemasan.

Jika saat ini kita sedang takut dan cemas, serta begitu putus asa, Tuhan menggugah hati kita dengan pertanyaan, "Apakah kerjamu di sini?" Tuhan ingin kita bangkit. Hanya satu yang Dia inginkan, yakni agar kita bertemu dengan-Nya. Sekarang juga, temuilah Tuhan dalam keheningan doa. Utarakan segala pergumulan kita kepada-Nya. Dia akan meneguhkan kita kembali pada panggilan pelayanan yang sudah dipercayakan pada kita.

1Raja 19:1-14

1. Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang
dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan
pedang,
2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia:
"Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi
dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak
membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka
itu."
3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan
nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah
Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan
jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin
mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah
nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek
moyangku."
5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu.
Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata
kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada
roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum,
kemudian berbaring pula.
7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan
menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau
tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan
makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam
lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
9. Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di
situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah
kerjamu di sini, hai Elia?"
10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah
semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan
pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka
ingin mencabut nyawaku."
11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu
di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang
membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu,
mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan
sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam
gempa itu.
12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN
dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin
sepoi-sepoi basa.
13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya
dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu.
Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di
sini, hai Elia?"
14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah
semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan
pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka
ingin mencabut nyawaku."

Read more...

May 19, 2008

DUNIA KRISTEN - Connecting Belivers

http://www.duniakristen.com/
Jika kita melihat ragam isi yang ditawarkan dalam situs ini, maka julukan yang paling tepat adalah situs gado-gado. Tidak heran karena bahan-bahan yang disajikan dalam situs ini sangat beragam, mulai dari artikel, berita, kesaksian, humor, forum, hingga video.

Anda tidak perlu bingung ketika mengaksesnya, karena si pemilik blog cukup rapi dalam menata navigasi di situsnya sehingga beberapa halaman dapat diakses dengan mudah, walaupun masih ada beberapa menu yang hanya dapat diakses dari halaman depan, seperti Humor, Kutipan Ayat, Kata Bijak, dan Berita. Terdapat pula menu Alkitab yang berisi keseluruhan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jangan lewatkan koleksi tautan-tautan situs (links) yang berada dalam menu Direktori. Catatan untuk Anda, jika Anda ingin bergabung dengan forum yang ada, maka Anda harus mendaftarkan diri terlebih dahulu.

Saat ini, koleksi bahan mereka memang masih belum banyak, baik dari segi artikel maupun kategori lainnya, tapi mereka membuka kesempatan seluasnya-luasnya bagi Anda untuk ikut berpartisipasi dengan cara mengirimkan karya Anda ke admin atau melalui halaman kontak yang tersedia. Tunggu apa lagi, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk membagi berkat kepada orang lain melalui situs internet.
http://www.duniakristen.com/


Read more...

"TERIAK-TERIAK" DI IN-CHRIST.NET

IN-CHRIST.NET
Setelah bulan lalu hadir dengan tampilan baru yang lebih nyaman, situs In-Christ.Net kembali dipercantik dan dibuat lebih interaktif dengan menambahkan fasilitas "Yellbox" di dalamnya.

Fasilitas ini ditambahkan untuk menarik lebih banyak pengguna dan pengunjung bergabung dan ikut telibat dalam situs ini. Selain itu, fasilitas itu juga diharapkan dapat memermudah dan memercepat komunikasi, baik antarpengguna maupun antara pengguna dan admin, khususnya jika pengguna mengalami kendala dan kesulitan dalam berjelajah dan memanfaatkan menu-menu yang ada di situs In-Christ.Net.

Selamat berjelajah dan selamat "berteriak-teriak" di "yellbox" yang telah tersedia.
IN-CHRIST.NET


Read more...

PRO KONTRA UU ITE

Fenomena munculnya RUU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang diolah beberapa waktu lalu tidak lepas dari perang ide atau proses pro dan kontra dalam penyusunannya. Beberapa praktisi teknologi informasi, sampai para blogger, diundang dalam upaya pengesahan RUU tersebut.

Meskipun terjadi pro dan kontra perihal pengesahan RUU ITE, nampaknya hal tersebut tidak menyurutkan keinginan pemerintah untuk segera mengesahkannya menjadi UU. Kalangan yang tidak setuju dengan RUU ITE ini akhirnya hanya bisa gigit jari ketika pemerintah menggetok palu sebagai tanda pengesahan UU ITE pada 25 Maret 2008 yang lalu.

Banyak yang tidak setuju, ada pula yang setuju. Mereka yang setuju bernapas lega dengan disahkannya UU ini karena menurut mereka, disahkannya UU ITE merupakan perwujudan hukum yang nyata di dunia maya, khususnya di Indonesia. Mereka juga berharap UU ITE bisa menjadi sebuah filter bagi situs-situs porno yang kian merebak dan dikhawatirkan akan merusak generasi muda di Indonesia.

Mereka yang tidak setuju, merasa kecewa dan kuatir dengan pengesahan ini karena dengan diberlakukannya UU ITE ini, kebebasan untuk mengemukakan suara dan berpendapat di muka umum (melalui media internet) akan dibungkam. Mereka beranggapan bahwa UU ITE akan membungkam kebebasan pers di Indonesia. Bahkan, ada beberapa kalangan yang beranggapan bahwa berlakunya UU ITE adalah sebuah kemunduran bagi pemerintahan sekarang ini.

Terlepas dari pro dan kontra berkenaan dengan UU ITE, silakan mengenal UU ITE lebih jauh lagi. Karena keterbatasan ruang dan besarnya file yang ada, Anda dapat mengunduhnya dengan mudah melalui alamat di bawah ini.

http://uuite.info/uuite.html [UU ITE]
http://uuite.info/penjelasanuuite.html [Penjelasan UU ITE]


Nah, setelah Anda membaca UU ITE yang telah disahkan tersebut, kami mengundang Anda untuk mengirimkan pendapat atau opini Anda berkenaan dengan UU ITE. Silakan salurkan aspirasi Anda perihal UU ITE ini. Pendapat maupun opini Anda akan kami sajikan di edisi 1101 publikasi ICW bulan Juni mendatang.

Read more...

PESTA ONLINE - Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam

http://www.pesta.org/
Situs PESTA Online ini adalah salah satu pendukung Kursus PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA. Kursus ini merupakan kursus jarak jauh "online" yang aktivitas diskusinya dilakukan dalam sebuah kelas virtual via e-mail. Agar dapat tergabung dalam kelas virtual, setelah mendaftar, peserta harus mempelajari modul-modul kursus yang ingin diikuti dan mengirimkan kembali tugas yang menyertainya. Lewat menu Download di situs ini, Anda dapat mengunduh modul-modul tersebut dalam format Text, HTML, atau PDF. Jika tidak ingin mengunduh, Anda dapat langsung membacanya secara "online". Nah, jika Anda rindu mendalami teologi, tetapi tidak ada waktu untuk melakukan kegiatan tatap muka secara formal, ikutilah kursus PESTA. Ada lima kategori modul yang dapat Anda pelajari, yaitu Teologia Sistematis, Teologia Biblika, Teologia Praktika, dan Teologia Historika. Jika Anda tertarik mengikuti kursus PESTA, silakan masuk dalam halaman "Formulir Pendaftaran" di situs PESTA Online ini.


Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai kursus PESTA, silakan masuk ke menu Tentang Kami. Sedangkan menu Prosedur Kursus PESTA memudahkan Anda untuk melihat alur pelaksanaan kursus ini. Karena situs ini merupakan pendukung kursus PESTA, sudah pasti segala informasi akademik ada di dalamnya. Mulai dari Jadwal Kursus, Students' Corner, Foto, sampai dengan berita seputar kursus PESTA. Situs yang menggunakan teknologi CMS Drupal ini bersifat interaktif karena setiap pengguna yang sudah mendaftarkan diri, dapat mengirimkan blog, artikel, dan kesaksian. Jadi, selain informasi akademis, situs ini juga memuat banyak bacaan rohani yang semakin memperkaya pengertian kita akan firman Tuhan. Tunggu apa lagi? Mari bergabung sekarang juga dalam PESTA Online.

http://www.pesta.org/

Read more...

SEKOLAH ORA ET LABORA - CREATE STARS IN GOD'S HAND

http://www.oel.or.id/
Yayasan Pendidikan Kristen Ora Et Labora memiliki jenjang pendidikan mulai dari Kelompok Bermain (KB)/Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan pendidikan tingkat atas (SMU). Sekolah Ora Et Labora ini ada di tiga lokasi, yaitu di Panglima Polim (Jakarta Selatan), Bumi Serpong Damai, dan Pamulang (Banten). Keberadaan situs ini diharapkan menjadi ajang komunikasi dan interaksi antar sekolah, guru, murid, orang tua, juga para alumni.


Karena merupakan ajang informasi dan komunikasi, maka situs ini selalu menyajikan berita dan berbagai pengumuman aktivitas dari sekolah-sekolah Ora Et Labora yang ada di tiga lokasi tersebut. Silakan telusuri menu Berita Terkini untuk mendapatkan informasinya. Selain berisi informasi mengenai Ora Et Labora, yang menarik dalam situs ini adalah menu E-Learning Oel yang merupakan media untuk belajar secara tersambung, yang menggunakan teknologi Moodle sebagai sistemnya. Beberapa materi dapat diakses secara bebas, namun ada juga beberapa materi yang khusus untuk civitas Ora et Labora. Tentu saja untuk dapat mengaksesnya, Anda harus terdaftar sebagai pengguna terlebih dahulu. Menu yang lain, yaitu E-Library, akan mengantarkan Anda kepada bahan-bahan bacaan "online", di antaranya adalah BEKAL (Buletin Kreasi Anak SMPK Ora Et Labora BSD) dan TABLOID Oel yang merupakan media komunikasi antara siswa, orang tua, guru, dan pengurus yayasan.
http://www.oel.or.id/

Read more...

NICS - Network of International School

www.nics.org
NICS atau Network of International Christian School merupakan sebuah jaringan sekolah-sekolah Kristen di seluruh dunia yang berpusat di Southaven, Amerika. Jaringan ini membuka sekolah-sekolah dengan pengantar bahasa Inggris di Eropa, Amerika Latin, Afrika, dan Asia dengan tujuan menyediakan pendidikan berlatar belakang Kristen kepada anak-anak yang orang tuanya bekerja di luar negeri - pengusaha, anggota militer, misionaris, diplomat, staf kedutaan, dan imigran dari negara-negara yang berbeda.


Secara khusus, situs ini dibangun bagi Anda yang tertarik untuk terlibat dalam pelayanan mereka, khususnya dalam hal tenaga pengajar. Saat Anda memasuki menu About Us, Anda akan menemukan menu FAQ di dalamnya. Dalam menu itu, terdapat informasi lengkap bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk bergabung sebagai tenaga pengajar di jaringan ini. Selain itu, situs ini juga menyediakan sebuah majalah tersambung yang bisa Anda simak edisi terbaru maupun arsipnya dalam halaman Online Magazine. Prayer Bulletin akan dikirim secara berkala kepada Anda yang terbeban untuk
mendukung organisasi ini dengan doa dan telah berlangganan. Dalam Family Forum, Anda dapat mengikuti diskusi sehingga mengetahui lebih banyak lagi informasi mengenai organisasi ini. Jangan lupa, Anda diharuskan untuk menjadi anggota dulu jika ingin berpartisipasi di dalamnya.

http://www.nics.org/

Read more...

SUNGAI DI GURUN

DI TENGAH KESULITAN APA PUN INGATLAH AKAN PENYERTAAN TUHAN
Nats: Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku (Mazmur 23:4)


Barangkali banyak orang kristiani sudah mengetahui kisah di balik penulisan lagu It Is Well with My Soul (Nyamanlah Jiwaku). Lagu itu menggambarkan iman yang luar biasa dari sang penulis, Horatio G. Spafford. Ia bangkit untuk menuliskan lagu ini di tengah rasa duka yang mendalam, yakni saat ia harus kehilangan empat anaknya yang
tenggelam di Samudra Atlantik. Ya, di tengah permasalahannya yang besar Spafford tetap dapat melihat penyertaan Tuhan di dalam hidupnya, sehingga berulang kali ia mengatakan, "Nyamanlah jiwaku, nyamanlah jiwaku."


Yakub adalah sosok yang harus mengalami banyak rasa duka pada masa tuanya. Setelah anak kesayangannya, Yusuf, dikabarkan mati, kini ia harus bersiap-siap kehilangan anak bungsunya, Benyamin. Ia tahu bahwa hal itu sangat sulit bagi dirinya, bahkan ia pun menyebut apa yang dialaminya sebagai malapetaka (ayat 6). Namun, di tengah segala
rasa duka yang berat di hatinya, Yakub masih mengingat dan tetap berharap bahwa Allah yang Mahakuasa tetap menyertai dirinya dan juga anak-anaknya (ayat 14).

Di tengah susah dan beratnya hidup ini, kita perlu tetap belajar menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kemahakuasaan-Nya akan tetap menyertai anak-anak-Nya. Inilah hal yang mesti selalu kita ingat dan syukuri. Memang kita kerap "tidak melihat" tangan Tuhan beserta kita, tetapi bukan berarti Tuhan tidak beserta kita. Barangkali Tuhan membiarkan kita hanya melihat padang gurun yang gersang, tetapi sesungguhnya Dia telah menyiapkan sungai di depan kita.

Kejadian 43:1-14

1. Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu.
2 Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis
dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit
bahan makanan untuk kita."
3 Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami
dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika
adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.
4 Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama
dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan
makanan bagimu.
5 Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami
tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada
kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada
bersama-sama dengan kamu."
6 Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka
kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada
adikmu seorang?"
7 Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama
tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih
hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah
memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya.
Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke
mari adikmu itu."
8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah
anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap
dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami
maupun engkau dan anak-anak kami.
9 Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari
padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia
di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk
selama-lamanya.
10 Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami
sekarang sudah dua kali pulang."
11. Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian,
perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini
dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai
persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar
ladan, buah kemiri dan buah badam.
12 Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah
dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu
bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan.
13 Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula
kepada orang itu.
14 Allah Yang Mahakuasa kiranya membuat orang itu menaruh
belas kasihan kepadamu, supaya ia membiarkan saudaramu yang lain
itu beserta Benyamin kembali. Mengenai aku ini, jika terpaksa aku
kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!"

Read more...

May 18, 2008

PENGHIBURAN KITA

AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP; SIAPA SAJA YANG PERCAYA KEPADA-KU IA AKAN HIDUP WALAUPUN IA SUDAH MATI-YESUS

Nats: Maka menangislah Yesus (Yohanes 11:3)


Ayah saya adalah seorang yang tegar. Namun suatu pagi, setelah menerima sebuah kabar melalui telepon, ia menangis. Seingat saya, itulah satu-satunya kesempatan saya melihatnya menangis di hadapan keluarga kami. Ternyata, ia baru saja mendengar berita meninggalnya kakek saya.


Kematian adalah bagian alami dari kehidupan. Namun toh setiap kali kematian datang, apalagi jika ia menjemput orang yang kita cintai, ada perasaan berduka yang muncul. Namun, berdasarkan bacaan hari ini, sebagai orang beriman setidaknya ada dua penghiburan yang bisa kita pegang saat kita berduka.

Pertama, bahwa dalam Yesus manusia tidak akan mati selama-lamanya (ayat 25). Itu berlaku juga bagi kita. Kematian di bumi ini hanya me-misahkan kita sementara saja dengan orang-orang yang kita kasihi. Kelak kita semua akan bertemu kembali.

Kedua, bahwa Tuhan mengerti benar perasaan kita. Dia menangis ketika melihat Maria dan orang-orang Yahudi meratapi kematian Lazarus (ayat 35). Tuhan yang penuh kasih benar-benar mengerti kedukaan kita akibat kematian. Dan, Dia pun turut berduka bersama kita!

Kedua hal tersebut dapat menjadi penghiburan ketika kita berduka akibat kehilangan seseorang yang terkasih. Kedua hal ini bahkan dapat kita pegang untuk menguatkan kita dalam segala situasi. Hidup kita hanya sementara. Segala masalah di dalamnya pasti akan berlalu. Selain itu, Tuhan yang Pengasih sungguh-sungguh mengerti apa yang
kita rasakan. Kita tidak pernah bergumul sendirian.

Yohanes 11:25-36

25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku,
tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah
Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya
Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil
engkau."
29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan
Yesus.
30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia
masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.
31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di
rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit
dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka
bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya:
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak
mati."
33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang
Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia
sangat terharu dan berkata:
34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan,
marilah dan lihatlah!"
35 Maka menangislah Yesus.
36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya
kepadanya!"

Read more...

NANDUR PARI JERO

MESKI KADANG TAMPAK LAMBAT NAMUN KENYATAANNYA ALLAH TAK PERNAH TERLAMBAT
Nats: Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus (2 Korintus 11:3)


Idep-idep nandur pari jero (Lebih baik menanam pari jero). Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, ungkapan ini kerap diucapkan untuk menyiratkan sebuah kesadaran bahwa mereka tidak berani memastikan sesuatu yang belum terjadi. Pari jero adalah sebuah varitas padi lokal yang enak rasanya dan berbau harum, tetapi masa
tanamnya agak panjang, sehingga dalam setahun hanya bisa dipanen dua kali. Ungkapan nandur pari jero hendak menandakan sikap atau tindakan yang disadari akan lama membuahkan hasil, sehingga untuk itu kita harus sabar dan setia menanti.


Menanti sesuatu tentu membutuhkan kesabaran dan kesetiaan. Itulah pesan Paulus kepada jemaat Korintus, dan juga kepada kita, agar sabar dan setia menanti kedatangan Tuhan, sekalipun masa penantian itu bisa panjang. Paulus takut kalau-kalau pikiran kita akan
disesatkan dan berpaling dari Yesus (ayat 3). Apalagi di dunia ini akan banyak tawaran tentang "Yesus yang lain", "Injil yang lain", "roh yang lain" dari yang Paulus beritakan (ayat 4). Pikiran kita memang bisa disesatkan oleh beberapa hal, khususnya bila kita tak tahu kapan penantian itu akan berakhir. Kadang mungkin kita merasa seperti orang yang sedang nandur pari jero; kita tak tahu kapan Tuhan datang. Terlebih dalam hidup yang serbainstan ini, kita bisa mudah menjadi tak sabar, segera ingin menerima janji-janji-Nya.

Sesungguhnya, masa penantian akan kedatangan Tuhan ini menguji kesetiaan kita. Musuh ketidakpastian adalah ketidaksabaran, dan sahabat ketidakpastian adalah kepercayaan dan iman kita kepada Kristus.

2Korintus 11:1-6

1. Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang
kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku!
2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena
aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari
kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa
diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan
Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau
memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu
terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
5. Tetapi menurut pendapatku sedikitpun aku tidak kurang dari
pada rasul-rasul yang tak ada taranya itu.
6 Jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah
demikian dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya
kepada kamu pada segala waktu dan di dalam segala hal.

Read more...

May 16, 2008

MEREDAM PERTENGKARAN

MEREDAM KEINGINAN UNTUK MENGUASAI AKAN MEREDAM PERTENGKARAN
Nats: Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan (Amsal 26:21)


Dalam sebuah bukunya, Anthony de Mello menceritakan kisah ini: Ada dua orang bijak yang selama puluhan tahun tinggal bersama dengan damai. Tak pernah sekali pun mereka cekcok. Suatu hari, seorang dari mereka berkata, "Bagaimana kalau hari ini kita mencoba untuk bertengkar?" Yang lain setuju, "Baik, mari kita pertengkarkan sepotong roti ini." Lalu mereka bersiap-siap memulai pertengkaran itu. Orang pertama berkata, "Roti ini punyaku. Ini milikku semua." Orang bijak kedua menyahut, "Tidak apa-apa. Silakan saja ambil semua." Pertengkaran itu pun gagal.


Dalam bacaan kita hari ini, para gembala Ishak dan gembala Gerar mempertengkarkan sumur yang digali untuk memberi minum ternak mereka. Sumur itu layak menjadi rebutan karena airnya yang berbual-bual (ayat 19). Namun, Ishak tidak mau berlama-lama dalam
pertengkaran itu. Ia pun memilih pindah ke tempat lain dan menggali sumur yang baru. Sikap Ishak itu pun menuai simpati. Si orang Gerar kemudian memutuskan untuk berdamai (ayat 28,29).

Keinginan untuk menguasai adalah akar masalah dalam relasi antarmanusia. Biasanya pertengkaran dipicu dan dipacu oleh sifat lebih suka menerima daripada memberi; mempertahankan, menuntut, meminta bagian kita. Kita hanya berfokus pada bagaimana orang memerhatikan, menghormati, bersimpati dengan kita. Kita hanya mau didengar, dituruti, dan dimengerti. Sayangnya, kita tidak mau melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Padahal tidak jarang, justru dengan memberi kita mendapatkan. Ishak telah membuktikannya.

Kejadian 26:12-31

12. Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga
ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya,
sehingga ia menjadi sangat kaya.
14 Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta
banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.
15 Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh
hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan
ditimbun dengan tanah.
16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: "Pergilah dari
tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa
dari pada kami."
17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah
Gerar, dan ia menetap di situ.
18 Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali
dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang
Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur
itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
19 Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka
mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.
20 Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala
Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami." Dan Ishak menamai
sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.
21 Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar
juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.
22 Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi,
tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini
dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah
memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak
cucu di negeri ini."
23 Dari situ ia pergi ke Bersyeba.
24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta
berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab
Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat
banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu."
25 Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil
nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya
menggali sumur di situ.
26. Datanglah Abimelekh dari Gerar mendapatkannya, bersama-sama
dengan Ahuzat, sahabatnya, dan Pikhol, kepala pasukannya.
27 Tetapi kata Ishak kepada mereka: "Mengapa kamu datang
mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh
aku keluar dari tanahmu?"
28 Jawab mereka: "Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN
menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan
sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat
perjanjian dengan engkau,
29 bahwa engkau tidak akan berbuat jahat kepada kami, seperti
kami tidak mengganggu engkau, dan seperti kami semata-mata
berbuat baik kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan damai;
bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN."
30 Kemudian Ishak mengadakan perjamuan bagi mereka, lalu mereka
makan dan minum.
31 Keesokan harinya pagi-pagi bersumpah-sumpahanlah mereka.
Kemudian Ishak melepas mereka, dan mereka meninggalkan dia dengan
damai.

Read more...

May 15, 2008

NILAI RUPA ALLAH

PERLAKUKAN SETIAP ORANG DENGAN KASIH YANG BESAR UNTUK MENGHORMATI TUHAN, SANG PEMBERI HIDUP
Nats: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22:39)



Belakangan ini di Jakarta, pemukulan tanpa ampun terhadap seorang pencuri sudah menjadi pemandangan biasa. Bahkan, pernah ada yang mengerikan; massa yang mengamuk membakar hidup-hidup si pencuri. Tak sedikit orang mengambil risiko itu dan mempermalukan diri sendiri demi mencukupi kebutuhan hidup. Memang, mencuri bukan tindakan yang benar. Namun, massa yang main hakim sendiri secara kejam juga tak dapat dibenarkan. Mereka tak lagi peduli bahwa orang yang mereka hakimi secara keji adalah ciptaan Tuhan.

Sejak mula manusia dicipta, Allah menyatakan, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita ..." (Kejadian 1:26). Ini berarti bahwa setiap manusia -- siapa pun dia -- adalah gambaran Allah yang mulia. Lalu bila demikian, bagaimana seharusnya kita memperlakukan mereka? Bagaimana sikap anak Tuhan dalam dunia yang semakin tidak menghargai nilai seorang manusia? Firman Tuhan meminta hal yang sederhana; "Kasihilah sesamamu ... seperti dirimu sendiri" (Matius 22:39).

Sudahkah kita terus berusaha memperlakukan setiap orang sebagai gambar dan rupa Allah? Atau, apakah kita turut menindas ciptaan Allah di sekeliling kita; para pembantu, bawahan, orang miskin, dan sebagainya? Yesus bahkan mengajak kita untuk mengasihi musuh, karena mereka juga gambar dan rupa Allah. Bila kita pernah merendahkan gambar dan rupa Allah dalam diri orang lain, kiranya kita dengan
rendah hati memohon ampun kepada Allah. Mari kita ubah sikap dan pikiran yang negatif saat memandang sesama. Kiranya Allah disenangkan saat manusia belajar saling mengasihi.

Kejadian 1:26,27; Matius 22:36-40

26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.

Matius 22:36-40

36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal
budimu.
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."

Read more...

May 14, 2008

PENCIPTA SEJARAH

SETIAP ADA KESEMPATAN, LAKUKANLAH YANG TERBAIK MAKA KITA AKAN BERKESEMPATAN UNTUK MENCIPTA SEJARAH
Nats: Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan (Yohanes 6:9)


Suatu Minggu pagi, salju menyelimuti Colchester di Inggris. Semula John Egglen berniat tinggal di rumah, sebab berjalan kaki hampir 10 kilometer ke gereja dalam cuaca bersalju tidaklah mudah. Namun, tanggung jawab sebagai diaken membuatnya berubah pikiran. Di gereja, hanya 12 jemaat yang hadir dan satu jiwa baru - seorang remaja 13 tahun. Pendeta tidak bisa datang karena rumahnya tertimbun salju. Sebagian jemaat menyarankan kebaktian ditiadakan. Namun, Egglen tetap mengadakan kebaktian. Karena pendeta tidak hadir, Egglen pun berkhotbah. Khotbahnya begitu buruk, sebab ia memang tak bertalenta di situ dan baru pertama kali berbicara di depan banyak orang.
Namun, setelah mendengar khotbah itu, remaja tersebut menyerahkan diri kepada Tuhan.

Tahukah Anda, siapa remaja itu? Charles Haddon Spurgeon! Seorang pengkhotbah legendaris di Inggris. Andai Egglen memutuskan tinggal di rumah dan meniadakan kebaktian, mungkin Inggris atau bahkan kekristenan takkan pernah memiliki Spurgeon. Pada Minggu pagi yang dingin itu, Egglen mencatat sejarah.

Sesungguhnya, setiap hari kita punya kesempatan mencipta sejarah. Mungkin Anda seorang guru Sekolah Minggu yang menghadapi murid-murid bandel. Namun, tetaplah setia, sebab siapa tahu kelak seorang dari mereka akan dipakai Tuhan dengan luar biasa. Ingat pula kisah Agustinus. Setiap hari - selama 14 tahun - ibunya berdoa bagi Agustinus hingga ia bertobat dan mengguncang dunia dengan pelayanannya. Anak kecil dalam Yohanes 6 juga adalah anak biasa, yang bahkan namanya tidak dikenal. Namun lewat kemurahan hatinya, mukjizat Yesus tercatat dalam Alkitab.

Yohanes 6:1-14

1. Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu
danau Tiberias.
2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka
melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap
orang-orang sakit.
3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan
murid-murid-Nya.
4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa
orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia
kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka
ini dapat makan?"
6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri
tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak
akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat
sepotong kecil saja."
8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon
Petrus, berkata kepada-Nya:
9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan
dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di
tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu,
kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan
membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian
juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka
kehendaki.
12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada
murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih
supaya tidak ada yang terbuang."
13 Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul
penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih
setelah orang makan.
14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah
diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi
yang akan datang ke dalam dunia."

Read more...

May 13, 2008

KEBIASAAN BURUK

KEBIASAAN BURUK IBARAT VIRUS ANDA TAK PERLU BERBUAT APA PUN UNTUK MENULARKANNYA
Nats: Jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu ... mereka akan menyesatkan kamu (Bilangan 33:55)


Sebuah hasil penelitian dari majalah Time pada Oktober 2006 menjelaskan bahwa kebiasaan buruk itu menular. Seorang adik yang kakaknya hamil di luar nikah punya kecenderungan 4-6 kali lipat untuk hamil di luar nikah juga, dibandingkan seorang adik yang kakaknya berperilaku baik. Begitu pula seorang kakak yang memiliki kebiasaan merokok atau mabuk, dapat menularkan kebiasaan buruk itu kepada adiknya.


Mengingat bahwa kebiasaan buruk dapat menular, kita harus memberantasnya sesegera mungkin. Itu sebabnya sebelum bangsa Israel tiba di Kanaan, Tuhan meminta Musa mengusir seluruh penduduk negeri itu (ayat 52). Mengapa? Penduduk Kanaan dikenal sebagai penyembah dewa-dewi. Mereka memiliki banyak tempat penyembahan berhala, bahkan bukit-bukit tempat mempersembahkan korban manusia. Supaya kebiasaan buruk mereka tidak menular pada bangsa Israel, semua itu harus dimusnahkan.

Hal senada diungkapkan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose. Orang kristiani harus menanggalkan manusia lama dengan kebiasaan buruknya, lalu mengenakan manusia baru (Kolose 3:9,10). Bagaimana mengusir kebiasaan buruk? Gantilah dengan kebiasaan baik. Dan, penanaman kebiasaan baik ini perlu dilakukan serentak oleh segenap anggota keluarga. Yosua berkata, "Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15).

Adakah kebiasaan buruk yang perlu Anda buang? Gantilah segera dengan kebiasaan baik. Ingatlah: kebiasaan buruk bukan hanya merugikan Anda, melainkan juga merugikan orang-orang yang dekat dengan Anda, karena ia menular!

Bilangan 33:50-56

50. TUHAN berfirman kepada Musa di dataran Moab di tepi sungai
Yordan dekat Yerikho:
51 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada
mereka: Apabila kamu menyeberangi sungai Yordan ke tanah Kanaan,
52 maka haruslah kamu menghalau semua penduduk negeri itu dari
depanmu dan membinasakan segala batu berukir kepunyaan mereka;
juga haruslah kamu membinasakan segala patung tuangan mereka dan
memusnahkan segala bukit pengorbanan mereka.
53 Haruslah kamu menduduki negeri itu dan diam di sana, sebab
kepadamulah Kuberikan negeri itu untuk diduduki.
54 Maka haruslah kamu membagi negeri itu sebagai milik pusaka
dengan membuang undi menurut kaummu: kepada yang besar jumlahnya
haruslah kamu memberikan milik pusaka yang besar, dan kepada yang
kecil jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang kecil;
yang ditunjuk oleh undi bagi masing-masing, itulah bagian
undiannya; menurut suku nenek moyangmu haruslah kamu membagi
milik pusaka itu.
55 Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari
depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka
akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang
menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri
yang kamu diami itu.
56 Maka akan Kulakukan kepadamu seperti yang Kurancang
melakukan kepada mereka."

Read more...

May 12, 2008

AGEN PERUBAHAN

JIKA ANDA TERUS MENABUR BERKAT SETIAP HARI PETUGAS MAKAM PUN AKAN MENANGISI KEPERGIAN ANDA
Nats: Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur (2 Raja-raja 20:6)


Untuk apa Anda hidup? Banyak orang hidup hanya sekadar numpang lewat. Sibuk mencari uang dan menikmati hidup. Kehadirannya tidak memberi sumbangsih apa pun bagi dunia sekitar. Melaluinya, dunia tidak menjadi lebih baik. Malah ada orang yang hidupnya selalu menebar masalah. Untung, tidak semuanya begitu. Ada juga orang-orang yang berhasil mengubah dunia. Misalnya, Martin Luther King dan Ibu Teresa. Dunia merasa berutang budi saat mereka meninggal. Dunia menjadi berbeda karena mereka.

Raja Hizkia termasuk tokoh pembawa perubahan di negerinya. Selama 100 tahun, para raja di Yudea memerintah tanpa mengandalkan pimpinan Tuhan. Namun, Raja Hizkia berbeda. Ia berani melawan arus. Alih-alih mengikuti jejak raja-raja sebelumnya, ia menetapkan diri untuk memimpin Yudea kembali ke jalan Tuhan. Di tengah perjuangannya, ia jatuh sakit. Hampir mati. Ia pun memohon belas kasihan Tuhan, dan Tuhan memberinya berkat istimewa. Usianya diperpanjang 15 tahun. Bahkan, Tuhan berjanji menyertai perjuangannya; menyelamatkan rakyatnya dari serangan tentara Asyur. Ini tidak mengherankan. Allah suka memberi berkat istimewa bagi orang yang bisa dipakai-Nya untuk mengubah dunia.

Tuhan ingin memakai kita menjadi agen perubahan. Tidak harus perubahan besar. Perubahan kecil pun bisa sangat berarti. Kehadiran kita bisa menyentuh dan mengubah hidup orang-orang di sekitar kita. Membuat orang merasa senang, dikasihi, dan dihargai. Hadiah atau pujian kecil bisa mengenyahkan kesuraman hati seorang teman. Sebuah panggilan telepon atau e-mail bisa membuat sahabat kita merasa dicintai. Jadilah agen perubahan hari ini!

2Raja 20:1-6

1. Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu
datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah
firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu,
sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa
kepada TUHAN:
3 "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di
hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah
melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia
dengan sangat.
4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah,
tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya:
5 "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku:
Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah
Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku
akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi
ke rumah TUHAN.
6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku
akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku
akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud,
hamba-Ku."

Read more...

May 11, 2008

BONSAI DAN SEQUOIA

DEKAT PADA YESUS SANG AIR HIDUP MAKA IMAN KITA BERTUMBUH SUBUR

Nats: Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil (Mazmur 1:3)


Banyak orang Jepang gemar memelihara bonsai. Meski tinggi bonsai rata-rata hanya dalam hitungan sentimeter, pohon ini sudah berbentuk indah dan sempurna. Berkebalikan dengan itu, di Kalifornia ditemukan pohon hutan raksasa bernama Sequoia. Tinggi pohon ini luar biasa, bisa mencapai 90 meter, dan lingkar batangnya bisa mencapai 26 meter.


Saat masih berupa biji, bonsai dan Sequoia berukuran sama serta memiliki berat yang sama, yakni kurang dari satu miligram. Namun dalam masa pertumbuhan, keduanya mengalami perbedaan yang signifikan. Orang sengaja menghambat pertumbuhan biji bonsai, dengan harapan kelak mereka mendapatkan sebuah pohon mini yang indah.
Sebaliknya, biji Sequoia dibiarkan mendapat gizi dari mineral, tumbuh di dekat sumber air, dan mendapat sinar matahari yang sangat cukup. Dengan begitu, ia menjadi pohon raksasa. Bayangkan saja, hanya dari satu pohon ini, kita dapat memperoleh kayu yang cukup untuk membangun 35 rumah dengan masing-masing lima kamar!

Timotius telah diajar mengenal firman Tuhan sejak kecil, dari ibu dan neneknya (ayat 14,15), juga dari didikan Paulus (ayat 10). Inilah kesempatan di mana jiwanya "diairi" dan "disinari matahari". Selanjutnya, didikan itu menjadikannya pelayan Tuhan yang memiliki "iman yang tulus ikhlas" (2 Timotius 1:5), yang tetap kuat meski
harus menderita sengsara dalam pelayanan (ayat 11). Seperti Timotius, kita pun dapat menyerap semua hal positif di sekitar kita; pengetahuan, semangat, pengalaman, teladan, dan terutama ajaran firman Tuhan, supaya iman kita tumbuh seperti Sequoia. Jangan biarkan hal negatif mengerdilkan iman kita seperti bonsai.

2Timotius 3:10-17

10. Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku,
pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.
11 Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara
seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di
Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah
melepaskan aku dari padanya.
12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam
Kristus Yesus akan menderita aniaya,
13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat,
mereka menyesatkan dan disesatkan.
14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang
telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat
orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab
Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau
kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Read more...

May 10, 2008

DIPENUHI ROH KUDUS

KARUNIA ROH KUDUS BERMUARA PADA KEMULIAAN ALLAH BUKAN KEMEGAHAN PRIBADI MANUSIA
Nats: Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan (Kisah Para Rasul 2:4)


Bayangkan, misalnya di sebuah gereja sederhana di Jawa Tengah, tiba-tiba jemaatnya bisa berbahasa Jerman, Inggris, Prancis, Mandarin, Vietnam, Jepang, Korea, Spanyol, dan Italia. Betapa mencengangkan! Extravaganza! Begitulah kurang lebih yang dialami
oleh para murid Yesus. Setelah berkumpul di suatu tempat, sepuluh hari sejak Yesus naik ke surga, mereka mengalami kepenuhan Roh Kudus. Diawali dengan bunyi tiupan angin keras dan lidah-lidah api yang menghinggapi mereka semua tanpa kecuali. Karena kepenuhan Roh Kudus itulah mereka lalu dapat berbicara dalam bahasa Partia, Media,
Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, Kirene, Roma, Kreta, dan Arab. Orang-orang Yahudi perantauan pun tercengang bukan buatan. Mereka mendengar orang-orang Yahudi nonperantauan berbicara dalam bahasa mereka. Dan, yang mereka dengar itu adalah perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (ayat 11).


Dari sini jelas bagi kita bahwa karya Roh Kudus bermuara pada pemuliaan Allah. Jadi, adalah salah bila kita beranggapan bahwa karunia dan kepenuhan Roh Kudus terjadi untuk menunjukkan pencapaian rohani seseorang, atau untuk menggarisbawahi ranking kehidupan rohani seseorang. Lebih salah lagi, bila dipakai untuk menghakimi
orang lain. Alih-alih terpusat pada diri sendiri, kepenuhan Roh Kudus terutama harus berpusat pada tindakan memuliakan Allah. Bila hal pokok ini ditindas oleh sikap egosentris dan sombong rohani, maka saatnya kita berkaca diri. Sebab pasti ada sesuatu yang salah dalam diri kita!

Kisah 2:1-13

1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul
di satu tempat.
2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan
angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api
yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan
oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
5. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh
dari segala bangsa di bawah kolong langit.
6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka
bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu
berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata:
"Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka
berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita
pakai di negeri asal kita:
9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea
dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang
berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta
dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa
kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan
Allah."
12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu
sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh
anggur manis."

Read more...

May 09, 2008

APAKAH BUAH KITA?

ROH KUDUS RINDU MENGUBAH SELURUH HIDUP KITA BUKALAH SEMUA RUANGNYA
Nats: Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22,23)


Kerap kali orang secara keliru menyebut "buah-buah" Roh. Sesungguhnya Paulus tidak menulis agar orang kristiani mempunyai "buah-buah" Roh (jamak), tetapi "buah" Roh (tunggal, dari kata karpos). Memang ekspresinya bisa beragam: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tetapi, semuanya itu adalah satu. Konsekuensinya, kita tidak dapat membuat ranking (mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang lain) atas ekspresi yang banyak ini.

Kita juga tidak dapat mempertentangkan berbagai ekspresi ini. Sungguh aneh bila seseorang bisa tampak sangat bersukacita, tetapi sekaligus tidak bisa menguasai diri. Memang Paulus tidak bermaksud menyatakan bahwa orang kristiani tidak memiliki kekurangan. Namun, Paulus hendak menekankan bahwa umat kristiani tidak boleh
setengah-setengah menangkap karya Roh. Kita harus terus bekerja sama dengan Roh Kudus untuk mengolah kehidupan rohani secara menyeluruh. Ya, kita dipanggil untuk mengolah seluruh hidup, hati, dan realitas kita, secara utuh. Memang perjalanan menuju kehidupan rohani yang menyeluruh tidak segera sempurna, tetapi pada akhirnya kita mesti berjuang agar hidup kita menjadi kesaksian Kristus dalam segala hal.

Perjuangan kita adalah menjadi utuh, bukan sekadar mengusahakan kesalehan dan karunia yang tampak di depan mata. Karunia itu baik, tetapi apalah arti karunia Tuhan bila kita berbuah busuk? Apalah artinya buah kita tidak matang secara keseluruhan, mentah di sana-sini? Mana enak?

Galatia 5:19-26

19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran,
hawa nafsu,
20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri
hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat
dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.
24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga
dipimpin oleh Roh,
26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling
menantang dan saling mendengki.

Read more...

May 08, 2008

SINGAPORE AIRLINES

APA PUN YANG TERJADI, BERI YANG TERBAIK SESUAI KAPASITAS SEBAGAI PERTANGGUNG JAWABAN KEPADA TUHAN
Nats: Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23)


Menurut majalah Asiamoney yang beredar di Hongkong, Singapore Airlines memperoleh penghargaan sebagai maskapai penerbangan terbaik di Asia, selama 11 tahun berturut-turut. Belum lagi penghargaan lainnya. Pelayanan yang berkualitas adalah kunci kesuksesan perusahaan ini, sesuai dengan kode maskapai penerbangannya, SQ
(Service Quality). Konsistensi (keteguhan pada prinsip), persistency (ketekunan), dan inovasi (penemuan ide baru) adalah tiga hal yang membuatnya bertahan dalam persaingan global.

Sebagai manusia yang baru di dalam Kristus, adakah kita memiliki semangat untuk selalu memberi kualitas terbaik dari semua yang kita miliki saat menjalani hidup di dunia ini? Bila Allah telah mengangkat hidup kita dari yang lama dahulu (ayat 7), dan
memperbarui hidup kita dengan berbagai kualitas karakter seperti yang dikatakan dalam bacaan kita hari ini, sudahkah kita hidup seturut dengan perubahan tersebut? Dalam konteks pelayanan kepada Tuhan, sudahkah kita memberi yang maksimal dari kapasitas yang Tuhan percayakan?

SQ selalu mengupayakan pelayanan yang berkualitas sehingga para pelanggannya merasa puas. Jika demikian, bukankah kita harus lebih lagi memberi kualitas terbaik dalam seluruh aspek hidup ini - khususnya ketika kita melayani Tuhan, mengambil bagian dalam pekerjaanNya - untuk menyenangkan Tuhan? Kualitas terbaik yang diberikan adalah nilai luhur tertinggi dalam pelayanan gerejawi. Ini melebihi SQ. Nah, sudahkah kita memberikan yang terbaik bagi Raja Semesta Alam? Rindukah kita memberikan seluruh sumber daya dan kapasitas terbaik bagi Dia?

Kolose 3:5-17

5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang
duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan
juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang
durhaka).
7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram,
kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi,
orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang
Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan
di dalam segala sesuatu.
12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang
dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah
seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,
kamu perbuat jugalah demikian.
14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.
15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,
karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan
bersyukurlah.
16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya
di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan
menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan
puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada
Allah di dalam hatimu.
17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil
mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Read more...

May 07, 2008

HIDUP KUDUS

TANPA KEKUDUSAN TAK SEORANG PUN AKAN MELIHAT TUHAN
Nats: Jika seseorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya (2 Timotius 2:21)


Bayangkan ada dua gelas di hadapan Anda. Yang satu terbuat dari kristal dengan ukiran cantik. Mahal, tetapi bagian dalamnya kotor dan berdebu. Yang satu lagi gelas plastik murahan, tetapi dicuci bersih. Jika Anda ingin minum, mana yang akan Anda pakai? Saya yakin Anda memilih gelas yang murah, tetapi bersih! Gelas semewah apa pun, jika dalamnya kotor dan berdebu, menjadi tidak berguna.

Setiap anak Tuhan adalah "gelas kristal". Kristus telah menebus kita dengan darah yang mahal, sehingga kita menjadi milik-Nya yang sangat berharga (ayat 18,19). Itu sebabnya Tuhan ingin memakai kita menjadi alat-Nya, untuk menyalurkan "air hidup" kepada orang-orang di sekitar kita. Namun, itu akan terhalang jika kita tidak rajin
membersihkan "debu" yang mengotori hati dan hidup kita.

Agar dapat dipakai Tuhan, kita harus hidup dalam kekudusan. Tak membiarkan hawa nafsu mencemari dan menguasai hati. Tuhan meminta kita menjadi kudus dalam seluruh aspek hidup. Bukan hanya di gereja, melainkan juga di tempat kerja dan dalam keluarga. Kata "kudus" berarti terpisah atau berbeda. Hidup kita harus dipisahkan, dikhususkan untuk memuliakan Tuhan. Berbeda dari cara hidup duniawi. Hidup kudus adalah keharusan, bukan pilihan. Tuhan berfirman, "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (ayat 16).

Adakah "kotoran" yang masih menempel di hati Anda? Bentuknya bisa berupa dendam, amarah, nafsu yang merusak, niat jahat, atau kebiasaan dosa yang terus dipelihara. Kita harus sering membersihkan hati. Membuatnya tetap murni, agar Tuhan dapat terus memakai kita menjadi saluran berkat-Nya. Sayang, jika kita hanya menjadi gelas
kristal kotor; indah namun tak berguna.

1Petrus 1:13-19

13. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan
letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang
dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa
nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa
memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka
hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di
dunia ini.
18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu
yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan
dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang
sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Read more...

Get Free .CO.CC and .CC.CC Domain name No Ads!
CO.
CC supports for CNAME, A, MX, NS records!

WWW. .CO.CC

e.g. www.myname.co.cc, www.myname2.co.cc

Powered by CO.CC:Free Domain

  © Family Blessing 2009

Back to TOP