Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

October 31, 2008

MENYONGSONG KEMATIAN

YANG PENTING BUKAN KAPAN KITA MATI TETAPI BAGAIMANA KITA HIDUP
Nats: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (Mazmur 90:12)


Pak Permana meninggal dunia," kata teman saya di telepon. Saya terkesiap. Dua hari lalu saya sempat bertemu dengan Pak Permana. Masih segar bugar. Kami ngobrol ngalor-ngidul, sambil bersenda gurau dan tertawa-tawa. Tidak ada tanda-tanda sedikit pun hidup Pak Permana akan sesingkat itu. Rupanya, Pak Permana terkena serangan jantung.
Sehabis bermain tenis, ia mengeluh dadanya sakit. Lalu, tidak lama sesudah itu ia pingsan. Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia mengembuskan napasnya yang terakhir.


Begitulah hidup. Sangat ringkih. Bisa dibilang, kita ini berada di bawah bayang-bayang kematian. Setiap saat kita bisa dijemput oleh kematian. Kapan saja dan di mana saja. Tidak saja ketika usia kita sudah uzur atau ketika tubuh sakit-sakitan. Namun juga saat kita "masih" di usia muda, berada di puncak karier, dan di saat tubuh kita sehat. Kematian tidak pandang bulu; tidak pandang usia; tidak pandang
situasi dan kondisi kita. Pemazmur bahkan mengibaratkan hidup kita ini seperti rumput; yang di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, akan tetapi di waktu petang ia sudah lisut dan layu (ayat 5,6).

Lalu bagaimana? Apakah kita pasrah dan pasif saja menjalani hari-hari, sekadar untuk menunggu kematian datang? Tidak. Kesadaran bahwa kita bisa kapan saja dijemput kematian seharusnya mendorong kita untuk hidup dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Soal kapan pun kematian itu datang menjemput, kalau kita sudah berusaha
hidup bijak dan bajik di dalam Tuhan, kita akan menghadapinya dengan tenang. Untuk itu, kuncinya adalah berjaga-jaga senantiasa

Mazmur 90:1-12

1. Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan
kami turun-temurun.
2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia
diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya
Engkaulah Allah.
3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata:
"Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin,
apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti
rumput yang bertumbuh,
6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut
dan layu.
7. Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena
kehangatan amarah-Mu kami terkejut.
8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami
yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami
menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat,
delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan
penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang
lenyap.
11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada
gemas-Mu?
12. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga
kami beroleh hati yang bijaksana.

Read more...

SALAH JALAN?

BAGI ORANG BERIMAN TAK ADA ISTILAH "SALAH JALAN" SEBAB KE MANA PUN IA PERGI, TUHAN ADA DI DEPAN
Nats: Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah ... "Musa, Musa!" (Keluaran 3:4)


Henri Dunant adalah bankir kaya. Suatu hari, pemerintah Swiss mengutusnya menemui Napoleon di Paris untuk urusan bisnis. Namun, Napoleon sedang berperang di Italia. Jadi, Dunant menyusulnya ke medan perang. Di situ ia terhenyak melihat kekejaman perang. Mayat manusia berserakan di ladang. Gereja penuh orang yang luka berat.
Berminggu-minggu Dunant ikut membantu dokter merawat mereka. Sepulangnya ke Swiss, ia depresi. Bayangan kekejaman perang terus menghantui. Ia yakin Tuhan ingin dirinya berbuat sesuatu. Lalu Dunant mendirikan Palang Merah Internasional, yang sampai kini telah menolong jutaan orang di medan perang.


Perjalanan Dunant ke Italia sepertinya salah jalan. Menyimpang dari rencana semula. Namun, justru di situ Tuhan menyatakan kehendak-Nya. Sama seperti pengalaman Musa. Tiap hari ia mengikuti rute yang sama ketika menggembalakan domba-domba. Namun suatu hari, ketika melihat semak duri yang menyala, ia memutuskan untuk berhenti sejenak. Keluar dari jalur rutin. "Menyimpang ke sana untuk memeriksanya." Di situlah ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang mengubah arah hidupnya. Saat itulah Tuhan menyatakan kehendak-Nya.

Orang bilang, hidup harus terencana. Jadi, kita pun membuat rencana tahunan, bulanan, sampai jadwal harian, dan berusaha menurutinya. Tak ada yang salah dengan itu. Namun, jika situasi membuat kita harus menyimpang dari rencana semula, jangan panik atau marah. Bisa jadi saat itu Tuhan ingin menyatakan kehendak dan rencana-Nya yang berbeda dengan rencana kita. Belajarlah untuk peka!

Keluaran 3:1-6

1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro,
mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing
domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah,
yakni gunung Horeb.
2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam
nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan
tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri
itu?"
4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk
memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu
kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat:
tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau
berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia
takut memandang Allah.

Read more...

PENYERTAAN TUHAN

HIDUP ADALAH PERJALANAN PANJANG TANPA PENUNJUK ARAH YANG PASTI KITA SANGAT MUDAH TERSESAT
Nats: TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya (Mazmur 37:23,24)


Kompas adalah penunjuk arah yang telah sangat menolong para penjelajah dunia. Namun sekarang banyak orang lebih suka menggunakan GPS (Global Positioning System), yakni sebuah instrumen interaktif yang dioperasikan lewat satelit dan berisi informasi peta perjalanan. Jika kita mengerti cara membaca petunjuk GPS tersebut, kita tidak
mungkin tersesat. Alat canggih ini akan memberi tahu kita ke mana arah yang harus dituju. Betapa indahnya bila kita memiliki sebuah "GPS kehidupan" di sepanjang perjalanan kita di dunia ini.

Umat Tuhan mengalami kehadiran dan penyertaan Tuhan lewat "GPS istimewa" yang tak akan terulang dalam sejarah manusia-tiang awan (ayat 16). Melebihi akal. Tuhan menjamin bahwa mereka takkan pernah tersesat saat menuju tanah perjanjian. Syaratnya hanyalah mengikuti jadwal perjalanan tiang awan yang Tuhan sediakan. Saat itu, umat
pilihan tidak tahu apa yang terjadi di luar lingkup perkemahan mereka. Namun, Tuhan Allah tahu benar kapan mereka harus berangkat dan berjalan. Jadi, umat Tuhan menempuh perjalanan dengan iman bahwa petunjuk tiang awan pasti benar, sebab itu berasal dari Tuhan (ayat 22, 23).


Sampai sekarang pun, sebetulnya Tuhan senantiasa memberi penunjuk arah bagi kita. Ada sebuah "GPS rohani" bagi setiap kita dalam menjalani hidup. Masalahnya, apakah kita peka terhadapnya, hingga kita cukup cakap untuk "membacanya"? Agar kita memiliki kepekaan atas arah yang ditunjukkan, kita perlu memiliki kedekatan pribadi dengan Tuhan. Hanya dengan demikian "GPS rohani" kita tetap berjalan

Bilangan 9:15-23

15. Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi
Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi
awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api.
16 Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan
pada waktu malam kelihatan seperti api.
17 Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang
Israelpun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah
orang Israel berkemah.
18 Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN
juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci,
mereka tetap berkemah.
19 Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang
Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, dan tidaklah mereka
berangkat.
20 Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas
Kemah Suci; maka atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah
TUHAN juga mereka berangkat.
21 Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika
awan itu naik pada waktu pagi, merekapun berangkatlah; baik pada
waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik,
merekapun berangkatlah.
22 Berapa lamapun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik
dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap
berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik,
barulah mereka berangkat.
23 Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga
mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada TUHAN,
menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.

Read more...

BERITA BESAR

ALLAH MENGINGINKAN ANDA MENJADI PEMBAWA BERITA KARENA CAHAYA KASIH-NYA TERCERMIN DI WAJAH ANDA
Nats: Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Roma 10:15)


Suatu hari Billy Graham sedang berada di dalam lift bersama sahabat karibnya, Graeme Keith. Kemudian seseorang masuk dan segera mengenali Billy Graham. "Maaf, Anda Billy Graham, bukan?" tanyanya. "Ya," jawab Billy. Orang itu menunjukkan wajah kagum lalu berkata, "Wah, Anda benar-benar orang besar!" Segera saja Billy Graham menjawab, "Bukan! Saya bukan orang besar. Saya hanya punya sebuah berita besar!"

Billy Graham benar. Setiap orang percaya punya berita besar untuk dibagikan. Isi berita itu singkat: Yesus adalah Tuhan. Siapa yang percaya, akan diselamatkan. Berita ini bisa berdampak luar biasa bagi si penerima berita. Ini menyangkut keselamatan kekalnya. Betapa sayang jika ada orang yang binasa hanya karena tak seorang pun pernah menyampaikan berita itu kepadanya.


Paulus hidup pada zaman ketika media massa belum ada. Satu-satunya cara untuk menyampaikan berita penting adalah lewat seorang "pembawa berita". Perannya sangat vital. Lidahnya "menyimpan" informasi berharga. Jika ia hanya diam, masyarakat bisa dirugikan karena kehilangan informasi penting. Tak heran, kedatangan seorang pembawa
berita sangat dinantikan.

Kini zaman sudah sangat maju. Orang bisa mendengar berita Injil lewat berbagai media massa. Namun, pendekatan pribadi tetap perlu dilakukan untuk meyakinkan orang pada berita besar tersebut. Berita itu harus disampaikan dengan disertai sentuhan kasih Allah. Media massa tidak dapat melakukannya. Namun Anda bisa. Itu sebabnya Allah ingin memakai Anda menjadi pembawa berita-Nya

Roma 10:9-15

9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah
Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan.
11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada
Dia, tidak akan dipermalukan."
12. Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang
Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua
orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan
diselamatkan.
14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika
mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya
kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana
mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?
15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka
tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan
mereka yang membawa kabar baik!"

Read more...

October 14, 2008

MENJAGA RAHASIA

LEBIH BAIK MEMILIH APA PUN YANG AKAN ANDA KATAKAN KETIMBANG MENGATAKAN APA PUN YANG ANDA PILIH
Nats: Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara (Amsal 11:13)


Ibu Debi jengkel sekali. Dua hari lalu, ia baru saja menceritakan uneg-unegnya pada istri pendeta di gerejanya. Ia menceritakan perihal suaminya yang diduga menyeleweng. Suatu pagi, teman satu gereja menelepon dan bertanya: "Ada masalah apa dengan suamimu?" Ibu Debi kaget sekaligus kecewa. Kabar soal suaminya sudah sampai ke telinga para ibu di komisi wanita. Rupanya, dalam persekutuan doa ibu-ibu kemarin malam, sang istri pendeta memasukkan namanya ke dalam pokok doa. "Doakan Ibu Debi yang sedang punya masalah dengan suaminya," katanya. Walau berniat baik dan tak menyebut masalahnya secara rinci, si istri pendeta telah gagal menjaga rahasia.

Di gereja, banyak orang kecewa karena berhadapan dengan orang yang tak bisa menjaga rahasia. Ini masalah serius. Membocorkan rahasia berarti mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan seseorang. Walaupun tanpa sengaja, dampaknya tetap merusak. Amsal mengingatkan, mulut yang mengucapkan apa yang tidak perlu bisa "membinasakan
sesama" (ayat 9), bahkan "meruntuhkan kota" (ayat 10). Selanjutnya, ketidakmampuan menyimpan rahasia juga menandakan bahwa orang itu tidak setia dan tidak bisa mengendalikan diri (ayat 12). Seseorang yang bijak seharusnya tahu kapan saatnya berdiam diri dan kapan saatnya menutupi perkara.


Sekali gagal menjaga rahasia, orang lain akan kapok untuk berbagi rasa lagi dengan kita. Mereka akan menutup diri karena merasa tidak aman. Akibatnya, kita akan kehilangan persekutuan yang akrab dan mendalam. Oleh sebab itu, mulai sekarang kendalikanlah lidahmu! Stop membicarakan yang tidak perlu.

Amsal 11:9-13

9. Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia,
tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.
10. Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang
fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.
11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang
fasik meruntuhkannya.
12. Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang
yang pandai, berdiam diri.
13 Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia,
menutupi perkara.

Read more...

Get Free .CO.CC and .CC.CC Domain name No Ads!
CO.
CC supports for CNAME, A, MX, NS records!

WWW. .CO.CC

e.g. www.myname.co.cc, www.myname2.co.cc

Powered by CO.CC:Free Domain

  © Family Blessing 2009

Back to TOP