Sebab Hidupmu Bergetah Dalam Dagingku
kugali lautan pada luka darahmu, gelombang bernanah
menggeliat diantara gemuruh aduh, darahmu
mengayunkan pedang, berkilauan memainkan leher-leher
waktu
kuburu kedalaman perih tawamu, hingga aku tahu
riuh gembiramu menelan topan, meremukkan angin
kemudian kugulung gelombang sampai perih darahmu
memuntahkan lahar. dan nanti, diatas gelombang panas
kata-kata, kau akan menari sendiri, berdansa sendiri
didagingku, luka darahmu pernah menganga
ditopanku perih tawamu tak bisa berbunga
sebab hidupmu bergetah dalam dagingku,
darahmu mengeram dalam topanku