Sepenggal Kata
mestinya
dulu engkau datang pada saat hati ini perih
dengan sepenggal kata cinta, yang dulu berbunga
tetapi gemuruh dunia telah memekakkan telingamu
dan ditepian malam, engkau merengkuh mimpi
padahal
pertautan nasib telah digariskan diatas altar
dengan janji suci, siapa yang mengkhianati nurani
memahami tatap mata saja kita kehilangan gemetar
apalagi menghitung luka
hilap membedakan bayonet