Setelah 25 Mei;
kuraba kesunyianmu
dalam fajar
dilaut itu
dalam fajar
dilaut itu
ada kematian yang kau sembunyikan
diam-diam meski kilauan butir pasir berkhabar
masihkah kau simpan matahari
dibalik renda-renda matamu
kitapun merengkuh
perlahan membentangkan jarak
membiarkan kenangan berjatuhan
menjadi pijakan jejak langkah kita
harapan, apapun warnanya, mungkin hanya kemewahan
dan kini aku hanya ingin tertawa
karena kita sempat menikmatinya
lalu kita berjalan meniti kelam,
kau menangisinya
hingga jarum jam letih berdetak