Karang-karang Kematian
Engkau terbaca
di sudut puisiku
spasi waktu
mengusap keringat jam
diselubung kenangan
tarian aneh
bagi sebentuk mata
yang ingin tinggal terjaga
jangan mengurungku wahai keriangan
yang tak mampu aku pahami
teramat menyesakkan
jadi yang tak pernah ada bagimu
bagi bunga-bunga dihening rahasia
helaian samar alismu
tak akan ada kereta yang menjemputku disini
bunga-bunga api telah padam
tahun berganti
yang saling menafsir bagai dua pagar
tanpa pintu, menutup dan membuka
rebah pleh deru
laut menjauh, merangsek, menjangkau hutan
hari demi hari menepiskan huruf-huruf
di angkasa, mematahkan sayap-sayap yang beku
engkau hanya letih dilenguh nafasku
bayangku beriak saat kau pergi
berabad-abad bagai perahu karam
yang menyapa karang-karang kematian