Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

June 13, 2007

Sayang, Rindukan Malam

Lihatlah makna teramat dalam,
bahkan bekas lumatan cinta tergaris sempurna
dibibir sejarah yang sungguh bergairah
kita begitu agung dalam gurat legenda

Namun jangan lagi menangis,
bila percintaan ternyata pongah pada dingin malam
di sepanjang trotoar menyuruk hingga kota
kita kadang lupa menjadi manusia

Aku senantiasa terkapar dalam kerinduan
bila kita berdekap dengan malam bergetar
tumpahkan dahaga gelegak bathin
mempertanyakan ketulusan cinta

Read more...

Mengingat memori lama
seperti membaui bangkai dilorong sempit
solusi seperti apa
yang ingi kau tawarkan

Mengingat memori lawas
seperti menusukkan pisau ke lambung sendiri
walau seperti kusadari
nggak ada yang bisa kugapai

Read more...

Senja Hingga Fajar

Apalagi,
yang masih ingin kau kisahkan
mengenai malam
yang entah bagaimana menurutmu,
tak habis bosan bermukim dimata
meski fajar tak henti mendebar,
berlayar, disetiap ketiak hati
menemui laut rongga dada

Tak bisa kau disini sekarang
memandangmu dibenderang
yang terjanjikan.
Mungkin karena senja mendadak hinggap di rongga dada,
atau barangkali lantaran segala hampa
tiba-tiba menjelma
dimana jiwa
pengin ketemu jiwa

Ah,..
betapa sunyi
hujan yang senantiasa dinanti
tak pernah tiba

Read more...

Diruang ini,
lelah tubuh berjatuhan
berkarat ditimpa musim yang tak segan mengadili

Debu dan kelu kulit dan dagingku
dan penat dan rapuh tulangku
tapi dengan itu energiku meronta

Diruang ini kepala dan tubuh rebah
merekam nafas bumi dan kisah semesta

Inilah ruang pengembara,
pemberhentian sejenak saat hari menjemput senja
dan pemberangkatan berkemas
sebelum fajar

Read more...

Kepada ketiadaaan,
aku mampu berguna
dari segala cakrawala yang tak nyata
karena yang tampak fatamorgana

Kepada kekosongan,
aku bisa berangan-angan
tak ada lagi yang dapat mengisi sunyi
hingga aku setia saja mengencani malam

Kepada kehampaan,
aku hanya pasrah
atas semua yang terjadi

Read more...

Kepada Malam

Kaki malam menggoreskan kaca jendela
menoreh sejarah tanpa muara pasti
ketika tiba-tiba muncul tanya
dimana kita akan mulai?
disini didada yang mungil ini
mengalir berjuta mimpi tanpa ujung

Disini ada rintih yang tertindih
ada tepuk tangan diantara kehancuran
ada harapan diantara kecemasan
mulut yang sibuk umbar janji
menggapai hari esok yang tanpa pijakan
mengambang diantara bulan muram
mengarungi malam tanpa henti

Wajahmu bulan
selalu setia menelusuri gelap
debgab kehangatan segelas kopi pahit
merenda malam dengan bintang

Tiba-tiba ada yang menjerit
ketika kau pijit kaki langit
ada yang tertunduk malu
ketika kau aduk perut bumi

Harap yang mulai mengawang
berselendang mega sunyi
kau tenggelamkan diri ketengah rimba

Mulut malam mengalirkan berguci-guci arak
namun tak seperti yang diharapkan
terasa sangat lambat mengaliri setiap rongga aorta
walau kedalaman cakrawala telah tak kutemukan
tanpa ada gelepar kepenatan otakku

Disini
ada rintih yang tertindih
bergelas kopi dan arak

Malam-malam begini
pijitlah nurani ini
:agar lepas kepenatan
(agar kurasakan terjangan angin)

Read more...

Perjamuan Terakhir

berdiri dibawah lampu buram

:menunggu

apa dan siapa saja yang datang
menyajikan mimpi
lalu merengkuh desah lembab
katanya, perih mengingat perjamuan terakhir
duduk ditepian altar, pernah berjanji
tapi
bau busuk bagaimanapun menyergap
hari-hari mengalir mematungkan muka

Read more...

Seusai Melukis

Masih menggumpal
segala warna gelisah
tentang jalanan menuju eksekusi
; mengapa
tak segera membentang kanvas telanjang
bersama kesabaran hati
sambil melawan kejalangan

Sudahkah melukis kerakusan
ruang dada sendiri
katanya bisa melebihi serigala
bukan perempuan saja mengoar gairah
atau sketsa mimpi-mimpi
beraroma kota

Read more...

June 10, 2007

Ode Buat Putri

Segumpal kabut menyerapmu
sebagai bayang-bayang
kehilangan rupa dan warna
liku dan terjal tanjakan
memacu nafasmu
dalam degub dan kecemasan

Sebentuk kabut
liku dan terjal tanjakan
kian menyerapmu
lebih kedalam sebuah kehidupan

Pada lampu nyris padam itu
masih saja kau sandarkan mimpi
meski kaupun tahu
berkali kau habiskan disitu
tersapu badai dan syahwat
lelaki yang kehilangan kendali

Dan kau pun tahu
disaat segalanya padam
kau akan kehilangan jalan kembali
sebab semua pintu rapat terkunci

mungkinkah masih ada setitik cahaya
yang tuntunmu ditengah kegelapan;
: selama masih kau nikmati
disaat segalanya padam

Read more...

Ijinkan maut tersenyum
agar genap aku erami ketakutanku
pada setiap detak jantung
terasa darah menggelora
disetiap rongga aorta

Ijinkan maut tersenyum
agar genap dendam dibenakku
pada setiap tarikan nafas
terasa udara mambadai
disetiap rongga dada

Ijinan maut menjemput
setelah usai perdebatan;
; dan lunas dendam

Read more...

Sendiri,
bersampan menyusuri jejak angan
tak menjadikanku melipat tangan dan kaki
mencemasi kemungkinan datang kemungkinan pergi
singgah entah kemana,
tapi tidak dihatiku
dan hitungan waktu tak pernah lagi mempersoalkan
berapa jumlah tarikan nafas yang kulalui
lalu hidup pun tak lagi berurut rumus
selalu membelok-belok,
senantiasa melingkar-lingkar

Langit-langit tak menyisakan garis kesempatan
bagi tumbuh dan berkembangnya harapan;
;serta impian
tapi harus kubakar bola mata
dan kupecahkan
serumpun tangis
yang bertahun-tahun kesembunyikan
tertahan dalam kesunyian dan kesepian hidup
rentetan peristiwa dan nasib yang selalu berderit
perlahan membuka ruang

Ribuan bintang telah tertangkap dalam mimpiku
begitu aku terkesiap malam ini
menjelma grafiti,
memekik-mekik kealpaanku
jarak telah menepis antara sadar dan lena

Read more...

Hendak dibawa kemanakah sampan ini
bukankah gelombang bergegap menghantam senja

Untuk bercermin saja,
kita menghadap ke karang
tanpa tahu dimana telaga keagungan berada
mencericau tanyamu sehabis bangun dari mimpi

Bukankah langkah terjal pun mesti ditempuh
pendakian berpeluh
menjilati tetesan telanjang yang pernah engkau bilang
segeralah bergegas dari tidur yang panjang
menatap kita pada yang berbinar berjaga

Read more...

June 07, 2007

Bencana,
tak seharusnya sia-sia meremas warna hitam
dan dari mulut malam darah mengalir
rubah penantianku yang terkapar
dimainkan waktu,

...ah, begitu lambat arakmu rasuki otakku!
walau dangkalnya langit
telah jauh tertinggal

Lembar-lembar hati yang pancarkan birahi
rembulan yang kujahit bersama darahmu
hingga sungai yang mengalir dimataku kering
dihempaskan rindu

Pada setiap gesekan biola
tak kuhentikan alir airmatamu
ketulusan hati
yang takkan tumbang

Read more...

Seharusnya tak ada yang mencemaskan sunyi
malam ini,
sebab bisik peristiwa
akan selalu mengalir bagai debur waktu
meski selembar hati rebah dalam isyarat kita

Perlahan debu-debu di perigi itu
menjemput pagi yang mulai bangkit
dari kubur-kubur tak bernisan
agar bisa melepas senyum dari kepedihan
dan cengkraman kekerasan sebuah ruang

Membentuk garis-garis tebal
lewat sudut matahari terasa redup pijar semesta
begitupun banyak kenyataan
yang harus bercengkrama diantara khayal
dan keresahan,
kota kian membatu
dari kungkung kelam yang terbius senja

(dan aku makin sendiri saja)

Tapak hari mulai lelah;
warna hidup pudar pada bising angan
jejak itu telah rampung
dalam lukisanmu

Read more...

Ketika Matahari

Ketika matahari tinggal sepenggal
semburakkan warna jingga yang membara
ada senyum kecut membelit sukma
ada duka menggayut diraga
seuntai lara pun mengalir di sungai hati

Lahirlah sebuah catatan alam
tentang jaman yang porak-poranda
di siang terakhir

Sampai kulihat sepasang mripatmu
menjelma sepasang sajak
ada bait-bait mawar bergoyang indah
di dua bola matamu
makna kilauannya sangat tajam
setajam bayonet

Read more...

Prisoner of Love

Pernahkah tertawan cinta
dan terpenjara asmara
pengacara mati-matian membela,
namun jaksa begitu perkasa
dan hakim tak bisa apa-apa

Read more...

Dasa

Jika dasa adalah angka sempurna
berapakah nilai yang dimiliki oleh para dewa
serta sampai batas seberapa
yang pantas kita miliki
dimana telah dikaruniakan
kalbu dan logika
sebagai ciptaan yang paling sempurna

Read more...

Masih Memandang Kematian

Sekali setahun aku bertanya
begitu dia yakin kematian akan selalu tiba
begitu dia percaya kematian selalu berpinta

Dirautnya batu berhari-hari
dalam ketiadaan ngeri
memandang kematian seperti angin
lewat dan tidak membekas
datang dan tidak membekas

Dalam kegelisahannya
dia bertanya,
bulan sangat sunyi dari orang mati
dan ia berharap dalam diamnya
dalam kegelisahannya ia berlagu
kupahat batu jadi nisan
entah siapa akan memakai

Kupahat batu menjadi nisan
tapi bulan sangat sunyi dari kematian

Mereka berpinta dengan mati
tapi,
aku berpaling menanggung getar
kalau sampai waktu itu padaku
dan belum kucapai diri

Read more...

Perhentian

Pada perhentian
yang kamu bayangkan mencahaya
di sesudah tikungan itu,
menunggu sepenuh rindu

Kalbu lama terbubu
meragu cinta yang kau janji
yang pasti bakal menjelmakan jiwa

Disini sekarang
pada perhentian ini
; suwung dan kosong menyegala

bahkan rasa hampa meniada pula

Read more...

Memandang Kematian

pada waktunya aku akan pergi
berpisah dengan kamu
berpisah dengan alam
berpisah dengan segala

entah apa arti perpisahan itu
tak seorangpun bisa mengerti
tak sebait sajak pernah menulis;
dengan pasti dan benar

yang pasti
hancurkan tubuh yang menulis
yang berbicara
yang bercinta dalam satu kejadian
yang masih rahasia

Read more...

Oase

Katamu,
tak baik menanam bunga diatas batu
sia-sialah orang yang menunggu
menanti berpuluh tahun
namun,
mengapa kini justru dirimu
menanam hati dan cinta diatas batu
tak sedikitpun menyisakan tempat buatku
meski sekedar untuk bersaksi
tentang
keabadian dan kepasrahan cinta
yang sama-sama telah terencana

Katamu,
tak baik menanam bunga diatas batu
meski hujan senantiasa membasahi; atau
bahkan mengguyur akar dan pohonannya
tak terhitung waktu orang bertaruh; atau
bertarung memperebutkan manis putiknya
sebab;
bunga tetaplah bunga; sebagaimana
tetanaman merindukan air dan tanah
untuk melapangkan nafas dan hidup

Read more...

Penjaga Batu

melalui serat batu, ia berkisah
ada celah yang membuata dunia terbelah
melalui tatah yang selalu terasah, ia menakar oto palu
mengolah lekuk liku
getar sukma pertapa
penjaga setia ribuan batu
dengan tangkas mereka membuat cadas-cadas berbicara
batu hitam memasuki dunia
tetapi ia tetap bersila
mengukir hidupnya serupa Mahameru
menunggui wangsit dari langit biru

Read more...

Jogja Dalam Kenangan

Ruang-ruang terus bertambah, membangun
lorong-lorong labirin dan tembok-tembok
congkak, meninggalkan kenangan kanak-kanak
yang asyik bercanda di luas halaman

Waktu menyusut,
mengerut raut

Lembar-lembar buku harian menyuguhkan
masa silam, kembali kebelakang waktu
ada yang tak tertawar
kesempatan telah mulai berubah

Read more...

Roses Episode

Kau sebarkan harum mawar diperjalanan
wanginya memabukkan hasrat
sedangkan aku bingung mencari-cari
dimana kutanam setangkai mawar itu

Mengenang mawar
terkenang sebuah potret lama
menyebarkan hitamnya cinta
memporak-porandakan lautan jiwa
bagi kebahagiaan semu

(Lisa Brown-Frankfurt 2oo1)

Read more...

Mencari Judul

Tiba-tiba lukisan di kanvas hatiku
menggurat sejarah matahari
sedang melaut di warna biru

Burung camar pun bergayut
manja di rembulan
yang sedang purnama

Kepakan sayapnya menebarkan kidung
asmarandhana yang indah
bagi sepasang anak manusia
sedang mengukir di pasir laut

Read more...

June 06, 2007

Gubuk kita adalah
surga yang mengasah peradaban
tempat berlabuh kasih dan sayang
cinta dan kemesraan

Sempurna sudah
segala rasa yang didamba
berada dalam rengkuhan

Gubuk kita dengan pintu terbuak
adalah tempat kita bercanda
gubuk kita dengan jendela terbuka
adalah tempat dimana angin bebas menerjang

Gubuk kita adalah
sorga yang tak perlu penjaga
kesejukan dan kehangatannya yang harus kita jaga
agar tawa dan canda anak cucu kita tetap terjaga
dan terus menggema sepanjang masa

Read more...

Pira suwene aku kudu ngetung lintang
nrithil saben wengi ing langit klawu
kekancan pengarep-arep suwung
ing sangarepe kori kang bisu

Wektu peplayon antaraning urip lan pati
dedhepe golek welasing kalodhangan
tansah tinetheg rapet tangan prakosa
lan benteng-benteng kukuh
kinarya malangi sumuke mangsa
saya kalagar mawa panas kagila-gila

Cakramanggilingan dhapur pepenginan
sumlempit antarane kanyatan luput ramalan
nanging gawe lawe abang kojahe pepenginan
mandheg, ketampeg jaman
dadi panglipur kekarepan sing coklek
sawise tanpa menangi jumbuhe wewarah
sajerone kanyatan wantah,

Sarwa mangu-mangu
antarane petungan iki lan iku

Read more...

Sapiro Meneh

Pira suwene aku kudu ngetung lintang
nrithil saben wengi ing langit klawu
kekancan pengarep-arep suwung
ing sangarepe kori kang bisu

Wektu peplayon antaraning urip lan pati
dedhepe golek welasing kalodhangan
tansah tinetheg rapet tangan prakosa
lan benteng-benteng kukuh
kinarya malangi sumuke mangsa
saya kalagar mawa panas kagila-gila

Cakramanggilingan dhapur pepenginan
sumlempit antarane kanyatan luput ramalan
nanging gawe lawe abang kojahe pepenginan
mandheg, ketampeg jaman
dadi panglipur kekarepan sing coklek
sawise tanpa menangi jumbuhe wewarah
sajerone kanyatan wantah,

Sarwa mangu-mangu
antarane petungan iki lan iku

Read more...

Mem,.

Mungkin aku tak mengenalmu
hingga terpuruk aku mencarimu

Jendela kaca yng mengabur
dan dinding yang membatu
semakin mengasingkan kita

Mungkin aku tak mencintaimu
hingga dingin
namun aku melumatimu

Perapian malam dan embun pagi
menyekap diantara sudut
yang kemudian membutakan mataku

Maaf

Read more...

Puspatajem

byar!
tangiku amarga cumloroting sang bagaskara
tiba ing rai
dak eling-eling
apa impenku iki mau
dak ungak tanggalan
.. anggara kasih!

*read: anggara kasih=Jum'at Kliwon

Read more...

Catetan Lawas

Mbukaki catetan lawas
gawe kejoting maras
rembulan kang amping-amping trembesi
nyupatani tresna keladuk wani

Ati lanang rumangsa ditantang
nyigar dina-dina anyar
mawa landhep gurit mawar

Mbukaki catetan lawas
dumadakan angin wengi nyaruwe,
"delengen dhewe awakmu kang kebak tatu-tatu!"

Read more...

This Is Some A Love Song

Menika gurit asmara
asmara ngungun kasedan duratmaka
ligan ingkang pun damel mralaya
saestu digdaya ngicalaken kasaenan
angipataken pethak resik sih nora dosa
ngantos sang kusuma

Riris jawah subuh ngantos surub
tan kenging nyungging pelangi tlethikipun
anggendhewaning panahipun Prabu Kamajaya
nyithak rasa tresna mrih marang Dewi Kamashinta

Read more...

Kanggo Lemah iki

Kanggo lemah iki
dak tulis aksara murda
ya hanacaraka
senajan meh sirna ing madya
nanging isih ana ing ati
sakora-orane atiku dhewe
sing isih doyan turu

Kanggo lemah iki
sing nyunggi titah sakgotrah
sing lali marang papan wutah
aja ngetung sing isih eling
tampanana kanthi ati sing bening

Read more...

June 05, 2007

Orkestra Alam

(ketika musim petik daun teh)


Gadis lugu berangkat merentang angan
ketika musim petik daun teh datang membentang
kelopak bunga didada semakin mekar
menyebarkan aroma menawan
bagi kumbang pujaan

Gadis lugu mendendangkan lagu harapan
irama musiknya kesiur angin gunung,
bunyi daun patah
melengkapi simponi alam

Gadis lugu terus berdendang
jari lentik menyibaki rerimbunan daun
suara daun dipatah,
(suara isi hati)
; adakah hari esok akan lebih baik
disela-sela tingkah musim yang ganas

Gadis lugu terus berdendang
gsdis lugu terus berharap
dari hari ke hari
orkestra alam menjadi sahabat karib
siap membantu memekarkan bunga


(Pangrangro-Gede on March 1st, 1998)

Read more...

Adalah langit
yang melahirkan sajakku
bintang-bintang dipuncak menara kota
kelelawar yang berkepak cari pohonan

Akulah angin
daun yang melayang
terhempas lidah bayu dingin membeku
pasrah berserah terlontar keseberang

Akulah perahu
yang rindu labuhan
membuang jangkar-jangkar kepenatan
mengarahkan haluan ke daratan

Pada dini hari
ada embun dan semburat mentari
aku menggeliat bangun
dan bertanya,
sekarang apa lagi?

Read more...

Dirimu,
mampu kulihat di lembaran aurora
dirimu berbingkai biru
dimensiku ditengah malam
bertepian bintang dan kunang

mana mungkin kutembus bulan dalam dimensimu
untuk sekedar tahu
wujud nyatamu

Read more...

June 04, 2007

Rinduku yang ungu
terlahir dari dimensi tidurku
resahku berbingkai kesabaran ungu
tirai hidupku bukan lagi biru
biruku bergelimang ungu
1001 ungu tentangmu
tersulam dalam sampul hatiku
dukaku yang ungu
Dan,..
engkaupun masih tahu

Read more...

Liang kuburku kah itu?
terlalu dalam!
terlalu lebar!
ah,..
umpan silang buyarkan malam

(hembusan sembari kuangkat bahu)

sialan,
mimpi!

Read more...

Membaca Batu

membaca batu adalah
membaca kebulatan tekad tak mati-mati
dibawah terik mentari
yang mengajarkan
bahwa;
setiap benda adalah iklan
dari suatu konflik berkepanjangan
yang senantiasa menawarkan
derasnya iman

Read more...

Esuk

kena dipethek, srengenge bakal mlethek
bareng lelagon anyar sakwise urip
meneb sawengi natas,
lelumban antarane mau lan iki

kaya kaseksen tanpa leren
meruhi klebete gendera
ing pesisir lemah anyar
naker kuwanen nalar

ana rasa tidha-tidha nindhihi sukmo
garing aking cinancang pangarep-arep
kumleyang tanpa papan tujuan
takon marang dhiri;
pira suwene wektu kang dak enteni

Read more...

Menyaksikan Anak-anak Jaman

Tapi diam masih bisa
dan langit masih saja kelabu
jaman tetap saja bersejarah
oleh lain tangan yang tak mau kalah

Lama,
lalu mengapa harus berpuasa?
dijalanan terbaring lesu
seperti bayi kehabisan air susu

Hujan ketika tumpah
merangsek kedepan, menjemput musuh
yang terus melawan kidung kematian
petisi tetap pahit
jutaan manusia menjerit

Mereka tak bisa bertepuk tangan
menyaksikan pertapa menjajal jadi jawara

Read more...

Duka Debu Kemarau

debu merintih ditinggalkan udara tropika
ketika rerumputan pasrah diguyur keringat
putaran mentari tingglakan dendam purba

debu mengaduh langkah sekarat
mencari tobat dipintu akhirat
doa-doa yang gembur ditanah usang
ziarah tubuh yang menunggu maut

debu ditikam hujan kepagian
melenguh basah merampas dalam pori-pori
keinginan untuk bertahan dari musim
yang tak segan mengadili

Read more...

Segara Raga

ombak-ombak segara kang nguliti raga
minangka srengenge
terus sumanding antarane rasa anget
ngumpul nyawiji marang semangat yekti
sangu ngaurip kara jangkah,
kang bakal menehi pawarta
tekan gisik-gisik segara
nalika tetep anteng
ngenteni lereme srengenge angslup ing bang kulon

nganti tekan ngendi jangkah sikil iki jumangkah
nguru playune nasib,

kapal kang terus minggir ing antarane wewayangan
padha gegondhelan,
salela-selane watu-watu karang
kanggo nyangga tatanan
bisa gawe kahanan senajan tetep dadi wewadi
karo garis cakrawala sawise segara raga
dadi siji marang ombak gisik tetep sumadya sumandhing
marang raga,
marang ati,

mung layar kang bakal kumlebet
nembur jembaring banyu-banyu warna biru
dadi petungan dhewe
ana pucuking layung

Read more...

Wis Ketemu

ilange kidung ing tengah wengi
tansah tak goleki
tak kira jaman sing mangan
sangkaku kala sing mangsa
bareng ketemu
kidungku sumlempit kejepit


thank's to: Daddy - for these live

Read more...

Klaras

embun,
isyarat yang menggugurkan rindu
kedalam kamar-kamar kalutku
menyerpihkan seribu lamunan dalam bisik
ragu, kemudian pelukan itupun runtuh
bersama jerit lonceng yang menyusur malam
dan,
pesih, penyesalan napak beku
menerpa klaras dan akasia
akhirnya kita berdarah
tertusuk bait-bait sajak cinta

(read:klaras=daun pohon pisang)

Read more...

Dari Kedalaman Gelap, Ku Coba Mencari Makna

membaca waktu
terasa ada kematangan dari punggung nisanku
saat bunga itu kau tabur kembali

( dan kini semakin lengkap kenangan kita )

entah;
dari mana harus kumilai
memaknai musim yang telah kau ciptakan

Read more...

In The Name of Love

atas nama cinta
kueja satu persatu huruf namamu
dan kuleburkan sukma jauh keatas sana
yang tanpa geliat cahaya
seperti ketika aku mengerang
sambil menjilati tebing-tebing waktu
...
atas nama cinta
kita pahat bentuk kesenyapan dalam kebisuan
yang makin kekal menumbuhkan cendawan-cendawan
baru;

ah,
mengapa tak kau petik saja sisa usia
yang mengusik kenaifan bukit cinta
sehabis cemara merontokkan ruang dalam balutan
kematian

Read more...

Cerita

Siapakah menyibak pagi
Merekah kembali kelambu mentari
Diantara angin yang bergegas melintasi hari
Meringankan nafas tua dalam mimpi

Engkau ditegakkan
Diatas legenda sebuah nama
Sebuah harapan yang beranjak tua

Lama disentuh nestapa
Yang buat kau makin dewasa
Atau membatu bagai candi tua
Yang dipuja-puja dewa

Begitulah cinta
Tercium dari surga kata-kata
Tapi tak satupun yang memagari jiwa
Yang letih mengembara

Cahaya apapun tak mampu tembus rupa
dibalik topeng para penggoda
Dimana sejarah porak-poranda karenanya
Begitu mentari mengekalkan gerhananya

Read more...

Get Free .CO.CC and .CC.CC Domain name No Ads!
CO.
CC supports for CNAME, A, MX, NS records!

WWW. .CO.CC

e.g. www.myname.co.cc, www.myname2.co.cc

Powered by CO.CC:Free Domain

  © Family Blessing 2009

Back to TOP