Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results

October 25, 2009

PERINGATAN RATU BOKO

KEHIDUPAN KITA IALAH MONUMEN PEMBELAJARAN; HIKMAH APAKAH YANG AKAN DIPETIK OLEH PEMBACANYA?
Nas: Demikianlah mereka diserakkan Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. (Kejadian 11:8)


Kaki terasa lelah menyusuri Candi Ratu Boko di Yogyakarta. Undak-undakan menanjak mengantar kita ke gerbang utama. Lapangan rumput luas terhampar selepas gerbang, berbagai sisa bangunan batu terserak di sana-sini. Terbayang betapa megah dan elok kompleks yang konon merupakan perpaduan antara benteng istana, rumah ibadah, dan gua ini. Saya jadi termangu-mangu. Mungkinkah masyarakat purba itu sebenarnya bukan orang primitif, melainkan pemilik peradaban canggih, tetapi mengalami keruntuhan karena salah kelola dan kemerosotan moral warganya? Dan, reruntuhannya menjadi monumen peringatan bagi kita: bahwa kita akan mengalami nasib serupa kalau bersikap bebal.

Menara Babel tergolong monumen semacam itu. Menara ini diperkirakan berbentuk seperti piramida setinggi sekitar 91 meter dengan undak-undakan di setiap sisinya. Fungsinya sebagai tempat ibadah, dan sekaligus sebagai penanda kota. Penduduk Babel membangunnya sebagai monumen kemegahan untuk dipertontonkan kepada dunia. Menara itu didirikan bukan sebagai ungkapan pemujaan kepada Tuhan, melainkan untuk mengagungkan pencapaian mereka sendiri. Tuhan tidak berkenan dan menggagalkan upaya mereka. Menara Babel, akhirnya, menjadi simbol kepongahan yang dihancurkan Tuhan.

"Menara" apakah yang sedang kita bangun dalam hidup kita? Menara pengagungan diri yang kelak hanya akan menjadi reruntuhan? Atau, menara penghormatan dan ucapan syukur atas kemurahan Allah, suatu persembahan yang membuat Dia berseru, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia"?

Kejadian 11:1-9

1. Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
2. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar
di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
3. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu
bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka
sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
4. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota
dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah
kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
5. Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan
oleh anak-anak manusia itu,
6. dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk
semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang
apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat
terlaksana.
7. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka,
sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
8. Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan
mereka berhenti mendirikan kota itu.
9. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena
di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari
situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Get Free .CO.CC and .CC.CC Domain name No Ads!
CO.
CC supports for CNAME, A, MX, NS records!

WWW. .CO.CC

e.g. www.myname.co.cc, www.myname2.co.cc

Powered by CO.CC:Free Domain

  © Family Blessing 2009

Back to TOP