Menyaksikan Anak-anak Jaman
Tapi diam masih bisa
dan langit masih saja kelabu
jaman tetap saja bersejarah
oleh lain tangan yang tak mau kalah
Lama,
lalu mengapa harus berpuasa?
dijalanan terbaring lesu
seperti bayi kehabisan air susu
Hujan ketika tumpah
merangsek kedepan, menjemput musuh
yang terus melawan kidung kematian
petisi tetap pahit
jutaan manusia menjerit
Mereka tak bisa bertepuk tangan
menyaksikan pertapa menjajal jadi jawara