Sendiri,
bersampan menyusuri jejak angan
tak menjadikanku melipat tangan dan kaki
mencemasi kemungkinan datang kemungkinan pergi
singgah entah kemana,
tapi tidak dihatiku
dan hitungan waktu tak pernah lagi mempersoalkan
berapa jumlah tarikan nafas yang kulalui
lalu hidup pun tak lagi berurut rumus
selalu membelok-belok,
senantiasa melingkar-lingkar
Langit-langit tak menyisakan garis kesempatan
bagi tumbuh dan berkembangnya harapan;
;serta impian
tapi harus kubakar bola mata
dan kupecahkan
serumpun tangis
yang bertahun-tahun kesembunyikan
tertahan dalam kesunyian dan kesepian hidup
rentetan peristiwa dan nasib yang selalu berderit
perlahan membuka ruang
Ribuan bintang telah tertangkap dalam mimpiku
begitu aku terkesiap malam ini
menjelma grafiti,
memekik-mekik kealpaanku
jarak telah menepis antara sadar dan lena